Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bawa Buku Bookshop and Library, Hidden Gem di Kompleks Taman Sari

Wajah depan Bawa Buku (Dok. pibadi/Clean Qurrota Ayun)
Intinya sih...
  • Bawa Buku Bookshop and Library adalah toko buku independen di Taman Sari, Jogja
  • Menyediakan koleksi sastra, sejarah, dan tema identitas dengan kurasi yang berbeda
  • Tempatnya nyaman untuk membaca sambil menikmati kopi dan makanan ringan di Arka Coffee and Space

Jogja memang gak pernah kehabisan kejutan! Selalu ada saja tempat baru yang seru untuk dijelajahi. Nah, kalau kamu lagi mampir ke salah satu ikon wisata Jogja, yaitu Taman Sari, ada satu hidden gem yang gak boleh kamu lewatkan—terutama kalau kamu pencinta buku. Namanya Bawa Buku Bookshop and Library.

Meski tempatnya mungil, suasananya nyaman banget. Dijamin kamu bakal betah berlama-lama di sana. Tapi sebelum mampir, yuk baca artikel ini sampai habis buat kenalan lebih dekat dengan toko buku sekaligus perpustakaan unik ini!

1. Lebih dari sekadar Toko Buku

Jajaran buku di Bawa Buku (Dok. pribadi/Clean Qurrota Ayun)

Bawa Buku Bookshop and Library gak bisa dibilang sekadar toko buku biasa. Meski bukan pemain baru, tempat ini punya vibes yang susah banget kamu temui di toko buku lain. Sesuai judul, toko buku independen ini masih di kawasan Taman Sari. Kamu bisa masuk  kompleks Taman Sari dari sisi timur, nanti kamu akan lihat plang bertuliskan Arka Coffee and Space di sisi kanan jalan—nah, masuk aja ke situ. 

Area parkirnya gabung antara kafe dan toko buku, cukup untuk beberapa motor. Dari area parkir, kamu tinggal jalan ke arah dalam (pojok barat laut kompleks), dan di situlah Bawa Buku berada. Letaknya agak tersembunyi di sudut ruangan, menyatu dengan kafe. 

Begitu sampai kamu akan disuguhi suasana hangat bersahaja khas toko buku independen. Di depan pintu masuk, ada papan kayu hitam yang ditulis dengan kapur warna warni. Sementara di kiri pintu, ada tanaman hijau besar dalam pot putih yang menambah nuasa segar alami. Di belakangnya, jendela dihiasi kutipan yang menyuarakan hak perempuan. Memberikan kesan kalau toko buku ini memberi keberpihakan pada pemikiran progresif dan kesetaraan. 

Pas kamu masuk ke dalam toko buku, suasananya langsung berubah menjadi tenang, hangat, dan akrab, seperti ruang baca rahasia yang kamu temukan di tengah kota yang sibuk. Rak-rak kayu tinggi menyambutmu di sisi kiri dan kanan, dipenuhi deretan buku warna-warni yang tersusun rapi.

Raknya tampak kokoh dan hangat, terbuat dari kayu cokelat tua yang memberi kesan rumah dan keintiman. Kamu bisa merasakan aroma khas kertas dan kayu yang menenangkan. Sedikit masuk ke dalam, kamu akan menjumpai rak berwarna hijau muda yang mencolok, dipenuhi buku-buku lokal dengan sampul warna cerah.

Kalau kamu berjalan pelan menyusuri rak-rak ini, kamu akan merasa seperti sedang berjalan dalam lorong pemikiran. Buku-buku di sini tidak hanya dipilih karena laris, tapi karena punya suara. Dan kamu, sebagai pembaca, adalah bagian dari percakapan yang sedang berlangsung di tempat ini.

2. Koleksi Kurasi Mulai dari Sastra hingga Sejarah

Buku di Bawa Buku (Dok. pribadi/Clean Qurrota Ayun)

Rak-rak di Bawa Buku Bookshop and Library bukan sekadar tempat menaruh buku, mereka seperti etalase pemikiran dan perasaan yang dipilih dengan cermat. Koleksi sastra menempati tempat istimewa dari novel-novel sastra Indonesia kontemporer, terjemahan sastra dunia, hingga buku-buku klasik yang kadang hanya bisa ditemukan di toko buku independen seperti ini. Penerbit seperti Banana, Marjin Kiri, dan Basabasi banyak mendominasi, dengan warna cover yang mencolok dan judul-judul yang mengundang rasa ingin tahu.

Di salah satu rak dengan latar putih, deretan majalah Marxis dan jurnal pemikiran sosial politik tersusun rapi, menandakan bahwa toko ini tidak main-main soal intelektualitas. Ada pula buku-buku sejarah kritis mulai dari catatan agraria, perjuangan masyarakat adat, sampai rekam jejak gerakan buruh dan perempuan. Tidak semua toko buku menyimpan jurnal Jentera atau buku-buku tipis terbitan kecil tentang kolonialisme, tapi Bawa Buku punya.

Masuk lebih dalam ke area rak kayu, koleksi makin beragam. Ada buku esai, memoar, sampai kumpulan cerpen bertema identitas, spiritualitas, dan relasi antar manusia. Buku-buku ini kebanyakan tidak berteriak untuk dibaca, tapi ketika kamu ambil dan buka halaman pertamanya, kamu akan merasa seperti sedang menemukan surat yang ditulis khusus untukmu.

Beberapa rak bahkan tampak seperti shrine kecil untuk satu tema. Ada satu sudut penuh dengan isu feminisme, ekofeminisme, tubuh, dan trauma. Di rak lain, terselip buku-buku perjalanan dan fotografi yang tidak hanya memanjakan mata tapi juga menggugah pikiran.

Yang menarik, tidak semua koleksi di sini populer atau Instagrammable. Tapi justru itu yang bikin Bawa Buku berbeda, ia menampung suara-suara yang jarang dapat panggung utama. Kurasi di sini terasa sangat manusiawi tidak mengejar tren, tapi menyuarakan gagasan.

3. Tempat Baca yang Nyaman

Peraturan di Bawa Buku (Dok. pribadi/Clean Qurrota Ayun)

Dari penjelasan sebelumnya, tentunya ada satu buku yang seharusnya bisa kamu bawa pulang layaknya harta karun. Eits, tapi kalau pun tidak, kamu boleh baca di sana, tentunya dengan koleksi yang lebih dari kata layak.
Sambil baca, kamu bisa pesan kopi di Arka Coffee and Space yang ada dalam satu area. Pilihan menunya cukup beragam, mulai dari manual brew, espresso, sampai minuman segar seperti mocktail Punch Berry dan Pinea Kick. Kalau kamu datang dengan perut kosong, ada juga makanan berat seperti nasi goreng dan kwetiau yang siap menemani waktu bacamu.

Bayangin duduk di pojok ruangan dengan segelas kopi dingin, buku favorit di tangan, dan suasana tenang yang jarang kamu temui di tengah kota. Bawa Buku bukan cuma tempat singgah, ia bisa jadi tempat pelarian yang kamu gak sadar sedang kamu cari selama ini.

Nah, itu tadi penjelasan lengkap soal Bawa Buku Bookshop and Library. Kalau kamu ke Jogja, jangan lupa mampir ya. Toko buku independen ini selalu suka dengan para pelancong dan pecinta buku!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us