Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Asal Mula Kerajinan Perak Kotagede, Sudah Ada Sejak Kerajaan Mataram

Ilustrasi Kerajinan Perak Kotagede (unsplash.com/@javaistan)
Intinya sih...
  • Kotagede adalah sentra kerajinan perak dan sejarahnya bermula dari masa kerajaan Mataram Islam.
  • Pengaruh Belanda terhadap kerajinan perak di Kotagede, termasuk peran istri gubernur Belanda dalam pengembangan industri tersebut.
  • Banyak toko menjual kerajinan perak di Kotagede hingga wilayah ini dikenal sebagai "Jewellery of Jogja" dengan produk yang beragam dan unik.

Kotagede saat ini terkenal sebagai destinasi wisata sejarah dan sentra kerajinan perak. Bukan hanya lokal, perhiasan perak ini telah melegenda sampai dikirim ke luar negeri, lho. 

Keberadaannya bukan baru setahun dua tahun, bahkan sudah ada sebelum kedatangan Belanda. Supaya makin tahu, yuk, simak sejarah sentra kerajinan perak di Kotagede berikut ini!

1. Berawal dari memenuhi kebutuhan empat keraton peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Potret lawas perajin perak kotagede (kebudayaan.jogjakota.go.id)

Gak banyak yang tahu bahwa dulunya Kotagede adalah ibukota untuk kerajaan Mataram Islam. Pada masa itu, roda perekonomian rakyatnya digerakan oleh sektor perdagangan dan kerajinan sebagai yang paling dominan. Dan di Kotagede sendiri, kerajinan perak menjadi primadonanya.

Menurut laman Dinas Kebudayaan Kota Jogja, tumbuhnya usaha kerajinan perak Kotagede sudah ada sejak abad ke-16 sampai 17, saat wilayah tersebut masih menjadi pusat pemerintahan. 

Awalnya, para perajin ini berasal dari abdi dalem dengan hasil berupa perhiasan hingga peralatan rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keraton. Mereka mengolah perak untuk memenuhi empat keraton yakni Kasultanan Ngayogyakarta, Pura Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Mangkunegaran. Puncaknya ketika ibukota berpindah, para perajin ini memutuskan untuk tetap tinggal di Kotagede. 

2. Campur tangan istri gubernur Belanda dan berdirinya sekolah khusus perajin

Potret hasil kerajinan perak kotagede (budaya.jogjaprov.go.id)

Ketika Belanda datang, ada banyak perubahan yang terjadi termasuk perajin perak di Kotagede. Menurut laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Mary Agnes yang tak lain adalah istri gubernur Belanda kala itu adalah yang berperan mengembangkan industri kerajinan perak di Kotagede.

Barang yang dihasilkan tidak hanya masuk keraton, tapi juga didistribusikan secara luas dengan desain yang memadukan selera barat dan timur. Peminatnya pun meluas hingga ke kalangan warga Hindia Belanda. 

Diketahui dari berbagai sumber, pernah berdiri Sekolah Seni Kerajinan atau yang diberi nama KunstambachtsschoolSedyaning Piwoelang Angesti Boedi”. Menurut laman Museum Sonobudoyo, sekolah ini didirikan oleh Java-Instituut pada tahun 1939 di Yogyakarta, dan diresmikan pada 1 Maret 1941 oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX dan berada di bawah perlindungan K.G.P.A.A. Praboe Soerjadilaga (Paku Alam VIII).

Kunstambachtsschool memiliki misi utama untuk melatih siswa menjadi pengrajin handal, khususnya di bidang kerajinan kayu dan perak sekaligus bertujuan melestarikan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Berdirinya sekolah tersebut menjadi bukti bahwa pekerjaan sebagai perajin pernah sangat diperhitungkan meski tak lama karena ketika Jepang datang, sekolah tersebut ditutup. 

3. Kotagede berjuluk "Jewellery of Jogja"

Potret Intro Living Museum Kotagede (budaya.jogjaprov.go.id)

Pelan tapi pasti, mulai banyak berdiri toko yang menjual kerajinan perak di Kotagede hingga wilayah ini kemudian dijuluki “Jewellery of Jogja”. Produk yang dihasilkan sangat beragam dan menawan, mulai dari perhiasan seperti cincin, kalung, dan gelang, hiasan rumah laiknya miniatur sepeda sampai andong, dan tiruan bangunan-bangunan populer dunia. 

Uniknya lagi, kebanyakan perajin tersebut berangkat dari generasi ke generasi. Gak heran kalau harga kerajinan perak Kotagede bernilai tinggi? 

Perak Kotagede bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Jogja yang awet dan menarik. Apalagi setelah tahu sejarah sentra kerajinan perak Kotagede yang berliku dan panjang, kamu layak borong dan bantu promosikan kepada khalayak luas. Yuk, belanja!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dyar Ayu
Paulus Risang
Dyar Ayu
EditorDyar Ayu
Follow Us