TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangun Gua Jepang Kaliurang, Warga Desa Dipaksa Jadi Romusha 

Selain dipaksa membangun, warga harus kirimkan material

kemenpar.go.id

Sleman, IDN Times - Indonesia banyak menyimpan bangunan bersejarah yang bisa mengungkap cerita-cerita di masa lalu. Salah satunya Gua Jepang, yang menjadi saksi Indonesia pernah dijajah Jepang selama 3,5 tahun.

Gua Jepang sendiri banyak ditemukan di berbagai provinsi di Indonesia, salah satunya di Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. Lokasinya yang berada tepat di sekitar destinasi wisata lereng Gunung Merapi, membuat Gua Jepang Kaliurang banyak didatangi wisawatan lokal maupun mancanegara.

Kepala Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Pujiati mengungkapkan sama seperti Gua Jepang pada umumnya, Gua Jepang Kaliurang dibangun sebagai bagian strategi militer Jepang pada saat Perang Dunia Kedua. Pembangunannya sendiri berkisar antara tahun 1942-1945.

Baca Juga: Hindari Pendaki Nekat Saat 17-an, TNGM Jaga Ketat Pintu Masuk Merapi

1. Jepang memaksa warga sekitar membangun gua untuk tempat berlindung

https://bob.kemenpar.go.id/

Menurut Pujiati, Gua Jepang Kaliurang sendiri dibangun oleh tenaga-tenaga pribumi, yang berasal dari lokal Kaliurang maupun dari luar. Untuk bahan material bangunan sendiri, setiap minggunya dikirim oleh warga yang bermukim di desa yang berada di sekitar Kaliurang secara bergantian.

"Waktu zaman Jepang itu kan ada romusha, salah satunya ya bangunan itu dari tenaga romusha itu. Jadi pada tahun 1942-an setiap desa disuruh kirim bahan-bahan material per minggu. Itu nanti bergantian, misalnya minggu ini A, minggu berikutnya B sampai selesai, terus balik lagi yang pertama," ungkapnya pada Selasa (11/8/2020).

2. Sebagai tempat tinggal pasukan militer Jepang

https://bob.kemenpar.go.id/

Pujiati menjelaskan, gua-gua milik Jepang di Indonesia sendiri dibangun sebagai bagian strategi militer Jepang pada waktu Perang Dunia Kedua. Untuk fungsinya ada berbagai macam, seperti tempat tinggal militer Jepang, bunker (tempat berlindung) dari serangan militer Sekutu, baik dari udara maupun darat, serta sebagai tempat menyimpan logistik atau senjata.

Khusus untuk Gua Jepang Kaliurang, pembangunannya digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung.

"Gua Jepang di Indonesia itu ada banyak ada di Sulawesi, Papua, Sumatera, Lombok, Bali Jawa. Tapi untuk yang di Kaliurang itu bukan untuk logistik, tapi sebagai tempat tinggal dan tempat berlindung saja," terangnya.

3. Miliki terowongan yang bisa saling terhubung

Wisata Kaliurang. IDN Times/Siti Umaiyah

Pujiati memaparkan, sebagian besar Gua Jepang di Indonesia sendiri memang dibangun di sekitar bukit, sama seperti yang ada di Kaliurang.

Gua Jepang Kaliurang memiliki banyak terowongan ada sekitar 24 terowongan, 19 di antaranya terowongan besar yang bisa dimasuki manusia. Dari 19 terowongan tersebut 9 di antaranya bisa saling terhubung. Sedangkan 5 sisanya berukuran kecil dan tidak dapat dimasuki manusia.

"Gua di sana jumlahnya ada 24 buah, malah dulu awalnya ada 30 tapi datanya belum bisa dipastikan. (Gua) tidak pernah terdampak Merapi, tapi memang ada katanya yang awalnya 30 gua yang 6 itu kena longsoran, entah itu dari gempa atau apa saya tidak tahu," katanya.

Baca Juga: Nikmati Liburan di Jogja, Awkarin Naik Jeep Merapi dan Dolan ke Candi

Berita Terkini Lainnya