sejarah candi banyunibo (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Mengutip dari laman Pemerintah Kapanewon Sleman, arti nama banyunibo berasal dari bahasa Jawa yang artinya air jatuh-menetes, meskipun di sekitar candi tidak ada sumber air. Bahkan, warga sekitar candi menyebutnya dengan “Si Sebatang Kara Banyunibo” karena letaknya yang terpisah dari candi-candi lainnya.
Dari segi arsitektur, Candi Banyunibo memang tak besar dan terdiri dari sebuah candi induk dengan enam candi perwara berbentuk stupa, disusun berderet dengan formasi tiga candi perwara di sisi selatan dan tiga candi perwara di sisi timur candi induk.
Pada dinding kanan candi, tampak relief perempuan yang dikerumuni anak-anak. Menurut laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta, relief tersebut menggambarkan Dewi Hariti yang merupakan dewi kesuburan dalam agama Buddha dan relief di dinding kiri adalah gambaran dari Vaisravana, yang tak lain adalah suami dari Dewi Hariti.
Candi Banyunibo memang tak sebesar Candi Prambanan. Namun dari segi wisata, tak kalah seru buat kamu kunjungi ke depannya bersama orang tersayang. Kondisinya yang masih sepi, bikin kamu lebih bebas menikmati kokoh dan megahnya sang candi.