TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jogja Library Center, Sesungguhnya Hidden Gems di Malioboro

Jadi tempat belajar yang nyaman di Malioboro

Jogja Library Center Malioboro (IDN Times/Dyar Ayu)

Malioboro identik sebagai tempat belanja murah di Jogja. Sepanjang jalan bahkan selalu ramai dari pagi sampai malam oleh turis yang ingin berbelanja atau sekadar berfoto dengan suasana khasnya. Namun, tahukah kamu kalau di Malioboro ada satu hidden gems yang tak semua orang menyadari keberadaannya?

Namanya Jogja Library Center, sebuah perpustakaan yang lokasinya berada di antara toko oleh-oleh di Malioboro. Dari depan tentu tampak sepi, tapi siapa sangka kalau Jogja Library Center sering jadi tempat belajar mahasiswa?

1. Jika tak teliti, keberadaannya bisa terlewat

Ilustrasi Malioboro (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Letak Jogja Library Center lokasinya bisa dibilang mudah ditemukan, tapi juga tersembunyi jika kamu tak melihatnya dengan seksama. Yakni berada di antara Borobudur Batik dan Suryadinata Batik dengan plang besar di bagian depan.

Terdapat dua lantai dengan pendingin ruangan yang bikin betah buat bekerja atau sekadar belajar. Bangunannya khas gaya lama karena memang menggunakan bangunan cagar budaya yang merupakan gedung bekas toko buku dan penerbit bernama 'Kolf Bunning'.

Alamat: Jalan Malioboro Nomor 175, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca Juga: 7 Universitas Swasta Terbaik di Jogja Versi Unirank 2023

2. Koleksinya kearsipan yang lengkap sejak 1945

Jogja Library Center Malioboro (IDN Times/Dyar Ayu)

Sayangnya, Jogja Library Center tak buka setiap hari. Hanya buka dari Senin-Jumat, pukul 08.00-15.30 WIB. Pun saat hari libur nasional, perpustakaan milik daerah ini juga libur beroperasi.

Banyak mahasiswa, terutama mahasiswa jurusan sejarah yang memanfaatkan perpustakaan ini untuk tempat mencari sumber belajar karena terdapat koleksi baik majalah, koran, dan arsip lain dari tahun 1945. Tak usah bingung mencari, beberapa koleksi pun telah digitalisasi.

Mengutip dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, koleksi korannya cukup lengkap, lho. Mulai dari Suara Karya, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, dan lain-lain. Untuk koleksi majalahnya ada Penyegar Semangat, Gatra, dan Djoko Lodang.

Baca Juga: Satu Jam Lebih Dekat: 9 Titik Legend di Kampung Wisata Kauman Jogja

Berita Terkini Lainnya