Sekilas penyajian makanan ini mirip junk food ala American Food, burger. Songgo Buwono, makanan ini terdiri dari kue sus, selada, rogut daging, telur, acar, selada dan mayonaise.
Makanan ini merupakan kudapan para bangsawan keraton di masa Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Tak seperti makanan tradisional Jawa pada umumnya, makanan ini merupakan hasil akulturasi budaya antara Jawa dan Eropa.
"Songgo Buwono tidak sekadar makanan bagi para bangsawan keraton, tetapi di setiap bagian dari makanan ini syarat akan makna filosofis," ujar Rizky, pemilik kios kuliner Songgo Buwono di Pasar KangenYogyakarta 2019 ini.
Kue sus dimaknai sebagai bumi, di mana tempat manusia berpijak. Selada menjadi sayuran yang dimaknai sebagai pepohonan penyangga bumi. Di dalam Songgo Buwono juga terdapat acar yang dimaknai sebagai bintang penghias alam semesta, serta telur menjadi simbol kehidupan atau gunung.
"Terdapat rogut daging yang diartikan sebagai semua makhluk yang ada di bumi, dan topping mayonaise menjadi langit penyelimut semesta," jelas Rizky.