5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinya

Sering terjadi, sehingga kamu harus ekstra waspada!

Selama beberapa tahun pandemik COVID-19, semua orang jadi terbiasa untuk online sepanjang waktu, tentu saja ini jadi momen tepat bagi para penjahat untuk melakukan berbagai modus kejahatan. Dilansir laman Lifehacker, Federal Trade Commision menjelaskan bahwa konsumen telah kehilangan lebih dari USD 5,8 miliar karena penipuan online pada tahun 2021 dengan modus yang beragam.

Itulah mengapa kamu perlu waspada agar dapat terhindar dari berbagai modus penipuan online dan tahu cara menghindarinya. Check them out, yak!

1. Penipuan kencan online

5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinyailustrasi dating online (unsplash.com/RODNAE Productions)

Masih ingat kasus penipuan dunja maya yang menggemparkan dunia, The Tinder Swindler? Yup, seorang penipu tampan yang mengaku berasal dari keluarga konglomerat dan menjerat beberapa korban perempuan untuk 'meminjamkan' uangnya dengan jumlah yang tidak sedikit.

Aplikasi pencarian jodoh seperti Tinder memang beberapa tahun terakhir memiliki jumlah peminat yang lumayan banyak. Meski banyak yang berhasil mendapatkan pasangannya dari aplikasi ini, tapi tak sedikit yang justru 'sial' dan tertipu.

Nah, untuk mengantisipasi penipuan semacam ini, kamu perlu melihat indikasi mencurigakan dari orang yang mengaku suka padamu. Beberapa tandanya adalah tidak ada kejelasan status dan profil dari penipu, terlalu cepat mengaku cinta padamu, tidak ingin bertemu secara offline di tempat publik, dan yang paling jelas tiba-tiba meminta uang dengan berbagai alasan.

Baca Juga: 7 Cara Mengamankan WhatsApp Agar Gak Gampang Diretas

2. Penipuan NFT dan cryptocurrency

5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinyailustrasi mata uang kripto (unsplash.com/André François Mc)

Penipuan investasi termasuk salah satu skema kejahatan yang sudah lama terjadi. Pasar yang terdesentralisasi dan tidak adanya aturan yang jelas membuat penjahat bebas beraksi. 

Parahnya lagi, uang yang kamu investasikan juga sangat sulit dilacak karena aturan yang belum terlalu jelas menjadikan NFT dan kripto jadi lahan yang menguntungkan bagi penipu. Bayangkan saja, selama tahun 2021 sudah terjadi penipuan sebesar USD 14 miliar, lho.

Untuk mengenali serta menghindari penipuan sejenis ini adalah dengan curiga akan segala hal seputar investasi ini dan tidak mudah terbujuk. Selain itu, cek juga semua URL dengan cermat, ya.

Yang pasti, sebelum mengambil keputusan, lakukanlah penelitian yang mendalam. Namun, satu hal yang perlu kamu lakukan adalah tidak berinvestasi jika kamu belum memiliki pengetahuan yang cukup.

3. Penipuan 'sextortion'

5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinyailustrasi penipuan online (unsplash.com/Sergey Zolkin)

Penipuan yang satu ini menargetkan orang yang berpikiran 'kotor'. Jadi, penjahat akan menyamar sebagai perempuan menarik dan mengajak ngobrol si korban. Semakin lama mengobrol, tak lama dia akan meminta foto telanjang. Kalau sudah hilang akal, bisa saja korban melakukan apa yang diminta.

Nah, ketika penjahat menerima foto tersebut, omongan manis berakhir dan waktu pemerasan pun dimulai. Penjahat akan mengirim SMS dengan kalimat, "Saya akan mengirim fotomu ke seluruh kontakmu kalau tidak mengirimi uang pada saya". Takut ketahuan aib dan rasa malu membuat korban jadi melakukan apa yang diminta. Serem banget, ya.

Nah, untuk menghindari hal ini, sebaiknya tidak melakukan interaksi orang yang tidak kamu kenal betul. Kalaupun, ternyata orang yang kamu ajak obrol memang ingin berinteraksi denganmu secara sehat, hindarilah memberikan foto yang memang tak ingin kamu bagikan dengan daftar kontakmu.

4. Penipuan e-market

5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinyailustrasi belanja online (pexels.com/PhotoMIX Company)

Semenjak pandemi, banyak orang menggunakan e-market sebagai tempat belanja online. Situasi inilah yang digunakan penipu untuk mengeruk uang para korbannya. 

Semenjak penggunaan e-market yang tinggi membuat banyak penipu mengirim email scam sesuai e-market yang diikuti korban. Para penipu ini bisa mengetahui email korban dari pengiriman tanda terima atau informasi pesanan pengiriman pada pelanggan untuk pembelian yang tidak dilakukan. Tak jarang, korban terbujuk untuk melakukan klik sesuai permintaan email tersebut yang justru membuat data pribadimu terbuka semua.

Untuk menghindari penipuan ini, kamu hanya perlu kroscek halaman akun e-market yang asli dari browser atau aplikasi, bukan dari tautan yang ada di email. FYI, e-market tidak mengirim email untuk memverifikasi sandi sejak awal. Di samping itu, e-market pasti akan mengirim email dengan alamat resmi perusaan yang diakhiri dengan "@nama e-market.com".

5. Penipuan undian online

5 Modus Penipuan Online dan Cara Menghindarinyailustrasi senang mendapatkan undian online (pexels.com/Tima)

Kalau kamu menerima panggilan, teks, atau email yang menjelaskan bahwa kamu sudah memenangkan undian, abaikan saja hal tersebut. Jangan sampai terbujuk untuk mengikuti apa yang diarahkan oleh penipu demi mendapatkan uang atau hadiah yang menakjubkan. Karena jika diikuti, pada akhirnya penipu akan meminta sejumlah biaya untuk pajak dan alasan lainnya.

Sialnya lagi, kamu akan kembali dihubungi penipu bahwa hadiah mengalami kendala yang menyebabkannya tertahan hingga berbulan-bulan lamanya. Kalau ingin cepat sampai, kamu kembali diminta untuk mengirimkan uang. Setelah ditransfer, tetap saja hadiahnya tidak akan sampai karena memang tidak ada.

Guys, jangan pernah berpikir untuk mengirim uang ketika mengharapkan hadiah undian. Hal ini karena undian resmi tidak pernah meminta uang untuk mengklaim hadiah. Jadi jangan pernah terbujuk untuk mengirimkan uang sepeser pun dari undian, okay?

Itulah beberapa penipuan online yang marak di masyarakat. Agar dapat menghindarinya kamu perlu teliti, cermat, dan selalu menaruh curiga terhadap penawaran yang tak jelas terlebih yang menjanjikan keuntungan sangat besar.

Baca Juga: Berkedok Investasi Crypto, ASN di Gunungkidul Ditangkap

IamLathiva Photo Community Writer IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya