GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda di Yogyakarta

Sebagai tempat saling sharing dalam dunia pengembangan game

Yogyakarta, IDN Times - Industri game terus berkembang pesat di Indonesia. Mulai banyak pengembang game lokal yang berani unjuk gigi lewat game bikinannya.

Di Yogyakarta, para developer game ini yang didominasi anak muda ini ternyata tak berkembang sendirian. Komunitas bernama GameLan menjadi wadah sharing bagi developer serta penggemar dunia game.

Baca Juga: Akses ke Studio AAA Jadi Kebutuhan Developer Game Lokal

1. Rizal Saputra, ketua GameLan, membagikan kisahnya masuk ke dunia game developing

GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda  di YogyakartaRizal Saputra, ketua komunitas developer game GameLan, saat IDN Times temui pada Jumat (28/8/2020) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Rizal Saputra, ketua GameLan, mengisahkan bagaimana dirinya bisa berkecimpung dalam dunia game developing bersama GameLan.

Dirinya menceritakan bahwa awal mulanya dirinya hanya ikut meet up di sebuah komunitas game di suatu kampus. Dirinya yang sudah sejak kecil gemar bermain game ternyata menemukan bahwa game juga bisa dibuat oleh mahasiswa sekalipun saat itu.

Dari sana ia bertemu dengan para developer game dan dikenalkan dengan GameLan, sebuah komunitas yang berdiri pada 2011 silam lalu. Rizal pun mulai aktif di GameLan sejak tahun 2014.

Saking aktifnya mengikuti meet up dan event yang dibuat GameLan, dirinya pun diangkat menjadi ketua GameLan pada awal tahun 2019.

2. Rajin mengadakan event tahunan bagi developer game

GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda  di YogyakartaGlobal Game Jam, salah satu event yang diadakan GameLan - Facebook.com/GamelanYK

GameLan merupakan sebuah komunitas untuk berkumpulnya orang-orang yang gemar mengembangkan game maupun yang ingin tahu lebih banyak tentang dunia developer game.

Menurut Rizal, nama GameLan sendiri dipilih karena agar lebih melekat dengan Yogyakarta.

"Kalau menurutku sendiri sih (nama GameLan) lebih melekat sama Jogjanya, ada gamelan. Tapi dulu malah sempat dikira benar-benar komunitas alat musik gamelan,” ucap Rizal saat ditemui IDN Times pada Jumat (28/8/2020).

Sedangkan output dari GameLan lebih banyak berupa event. Seperti Global Game Jam yang diadakan setiap tahun.

Dalam event ini, setiap orang dapat berkompetisi untuk membangun sebuah game dalam jangka waktu 48 jam berdasarkan tema yang baru akan ditentukan pada hari-H dengan anggota yang diacak. Dengan begitu, satu tim bisa terdiri dari orang yang profesional mendevelop game hingga orang yang belum berpengalaman sama sekali sehingga bisa menjadi tempat sharing dan belajar dalam membangun sebuah game.

"Game Jam ada terus setiap tahun, di 2020 kemarin kita di kantornya Accelbyte, itu setiap bulan Januari akhir,” tambahnya.

3. Siapa pun yang suka dunia game boleh bergabung ke GameLan

GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda  di YogyakartaKegiatan meet up komunitas GameLan - Facebook.com/GamelanYK

Karena merupakan sebuah komunitas, siapa pun yang tertarik dengan dunia developer game boleh bergabung dengan GameLan.

"GameLan itu sebenarnya dari dulu kita komunitasnya open source gitu sih, jadi kita gak ada sistem keanggotaan, gak ada sistem membership gitu, jadi kalau dulu biasanya tiap minggu kita ada sharing, biasanya tiap Kamis malam, terus kita juga publikasi, kalau ada yang mau datang monggo kalau enggak juga next time kita ada lagi," ucap Rizal.

Orang-orang bisa ikut bergabung untuk saling sharing saat GameLan mengadakan meet up yang diumumkan melalui Facebook GamelanYK.

Menurut Rizal hingga kini ada 10 studio di Jogja yang aktif bersama GameLan di luar peserta umum yang datang saat meet up.

4. Mbaktin Ekstrak Kulit Manggis jadi salah satu game karya anggota GameLan

GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda  di YogyakartaMbaktin Ekstrak Kulit Manggis, salah satu game dari GameLan - Play.google.com

Sedangkan untuk produk, sudah ada beberapa produk yang dikeluarkan atas nama GameLan, salah satunya Mbaktin Ekstrak Kulit Manggis. Namun karena sifatnya komunitas, produk-produk game ini sebenarnya adalah hasil kolaborasi orang-orang di dalam GameLan yang punya ide untuk membuat sebuah game kala iklan obat herbal tersebut viral. 

"Kalau buat produknya sendiri mungkin lebih kayak kolaborasi antaranggota member yang ketemu di dalemnya, ya kalau dulu yang pernah viral itu pas zamannya mas UBe (salah satu pendiri GameLan) itu mereka kolaborasi bikin (game) Mbaktin, itu pas zamannya ramai-ramainya iklan Mastin," ucapnya.

5. GameLan ingin bisa mengumpulkan para developer game dari luar kota lagi

GameLan, Wadah bagi Developer Game Muda  di YogyakartaGlobal Game Jam, salah satu event tahunan GameLan - Facebook.com/GamelanYK

Ke depannya sendiri, Rizal ingin agar GameLan bisa kembali mengadakan event-event rutin, bisa kembali mengumpulkan teman-teman developer game, dan mengundang teman-teman dari luar kota. Sebab, selama pandemik corona ini kegiatan GameLan terhenti.

"Pengennya sih tetap bisa bikin event rutin lagi, bisa ngumpulin teman-teman lagi, bisa datengin teman-teman dari luar kota,” tutup Rizal.

Semoga dengan adanya komunitas seperti GameLan bisa menelurkan developer game muda yang handal untuk menggerakkan industri game lokal, ya.

Baca Juga: 6 Fakta Lokapala, Game MOBA yang Kental dengan Budaya Nusantara 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya