Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Borneo FC Samarinda menang atas PSIM Yogyakarta dengan skor 3-1
Borneo FC Samarinda menang atas PSIM Yogyakarta dengan skor 3-1. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Intinya sih...

  • PSIM Yogyakarta kalah 1-3 dari Borneo FC di Stadion Sultan Agung, Bantul.

  • Pelatih Jean-Paul van Gastel akui strategi timnya terbaca dan banyak kesalahan eksekusi.

  • Kekalahan pertama PSIM musim ini, mereka tetap di posisi empat klasemen dengan 8 poin, sementara Borneo naik ke puncak dengan 12 poin.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel merasa berat menerima kekalahan atas Borneo FC pada pekan lanjutan Super League 2025/2025 yang digelar di Stadion Sultan Agung (SSA), Bantul, DIY, Minggu (14/9/2025).

Kendati, van Gastel mengakui Borneo FC memang lebih unggul pada pertandingan yang berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan tim tamu ini.

"Tentu saja kalah adalah bagian dari permainan, tapi saya benci kalah dan khususnya cara kita kalah hari ini karena kita kalah gara-gara kita sendiri. Buat saya selalu berat untuk kalah, kadang anda sudah memberikan yang terbaik buat lawan, tapi seperti yang saya bilang tadi, mereka bermain sangat baik," kata van Gastel.

1. Strategi terbaca lawan

Van Gastel melihat permainan kedua tim cukup berimbang pada babak pertama. Tapi, menurutnya, seluruh kebobolan timnya karena Borneo FC yang mampu membaca strategi Laskar Mataram.

"Kebobolan kita, kita terbaca oleh Borneo. Kita berlatih banyak soal penguasaan bola, bermain dari sisi, dan tiga gol yang kita kebobolan semuanya bola melalui tengah. Transisi Borneo sangat apik dengan penyelesaiannya," kata van Gastel.

2. Salah keputusan dan eksekusi yang buruk

Pelatih asal Belanda itu juga menengarai jika tiga gol bersarang di gawang kiper Cahya Supriadi karena Borneo FC yang tak menyia-nyiakan peluang untuk menghukum setiap kesalahan timnya. Van Gastel pun mengaku belajar banyak dari kekalahan pertama PSIM ini.

"Yang kita pelajari adalah kita harus buat keputusan yang tepat dan eksekusi dari keputusan itu. Sy pikir tiga kali kebobolan hari ini adalah hasil dari keputusan yang buruk, dan hasil dari eksekusi yang buruk dari kami. Dan Borneo punya kualitas dan mereka mengambil keuntungan dari kesalahan yang kami buat," imbuhnya.

3. PSIM masih di lima besar klasemen sementara

Melihat jalannya dan hasil laga, van Gastel menilai pantas buat Borneo bertengger sebagai pemuncak klasemen sementara Super League.

Tapi, dia yakin anak-anak asuhnya dan PSIM sebagai salah satu tim promosi juga tampil cukup baik bahkan di luar perkiraan sejauh kompetisi bergulir.

"Jika anda lihat, lawan kami Arema, Persib, Borneo, mereka adalah tim yang musim kemarin mengakhiri kompetisi di peringkat atas klasemen, tapi musim ini kami ada di sana jadi saya pikir tim kami bermain sangat baik, di luar perkiraan. Ya kadang anda menang, kadang kalah, hari ini kita kalah tapi kita akan terus maju," pungkasnya.

PSIM Yogyakarta menelan kekalahan pertamanya di Super League 2025/2026. Laskar Mataram takluk kala menjamu Borneo FC di Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY, Minggu (14/9/2025) sore.

Tim asuhan Jean-Paul van Gastel takluk 1-3 dari skuad Pesut Etam. Satu-satunya gol penggembira PSIM dicetak oleh Anton Fase di pengujung laga.

Kekalahan ini jadi yang pertama buat PSIM sejauh melakoni 5 laga di Super League. Sedangkan Borneo FC sukses menyapu bersih 4 pertandingan yang mereka jalani dengan kemenangan.

Hasil ini membuat Borneo FC naik ke puncak klasemen dengan 12 poin. Sementara PSIM tetap bertahan di peringkat empat dengan perolehan 8 poin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team