Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arema FC saat berjumpa PSS Sleman di Stadion Soepriadi Blitar. (Instagram/pssleman)

Intinya sih...

  • PSS Sleman kalah telak 2-6 dari Arema FC dalam laga Liga 1 2024/2025.
  • Mazola Junior merasa malu dengan kekalahan timnya dan menarik beberapa pemain untuk mencoba membalikkan keadaan.
  • Mazola mengungkapkan bahwa PSS bermain baik di babak pertama, namun gagal menjalankan strategi di babak kedua seperti saat melawan Semen Padang FC.

Sleman, IDN Times - Pelatih PSS Sleman, Mazola Junior mengaku merasa malu usai timnya dibantai Arema FC pada laga lanjutan Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (17/2/2025) sore.

Ini menjadi kekalahan keempat kalinya secara berturut-turut yang ditelan Laskar Sembada setelah sebelumnya bertekuk lutut di tangan Semen Padang FC, Borneo FC dan Bali United.

 

1. Merasa malu PSS kebobolan 6 gol

Pelatih PSS Sleman, Mazola Junior. (Instagram/pssleman)

Laskar Sembada bertekuk lutut dalam laga yang diwarnai drama delapan gol. PSS takluk dari Singo Edan dengan skor 6-2, padahal sempat memimpin dengan skor 1-2 hingga waktu turun minum.

"Jadi kita kebobolan hari ini, kita sangat-sangat malu dengan bagaimana kita kebobolan. Tim profesional di Liga 1 tidak boleh kebobolan seperti kita kebobolan. Tidak bolah miss cetak gol seperti yang terjadi di kita," kata Mazola.

"Saya sungguh sangat malu dan saya sangat profesional, profesional itu serius. Namun hari ini ada rasa malu dari dalam diri saya. Karena saya laki-laki, tanggungjawab ada di kita," sambungnya.

 

2. Sempat unggul di babak pertama

Arema FC saat berjumpa PSS Sleman di Stadion Soepriadi Blitar. (Instagram/pssleman)

Arema FC unggul terlebih dulu unggul melalui gol Bayu Setiawan di menit ke-2, semenit kemudian PSS berhasil menyamakan kedudukan melalui Gustavo Tocantins.

Gol Nicolao Cardoso di menit ke-8 membuat Super Elang Jawa menutup babak pertama dengan keunggulan 1-2. Empat menit babak kedua bergulir, Dalberto membuat skor sama kuat berkat gol dari titik putih. Gawang PSS kembali bergetar di menit ke-53 karena gol Lokolingoy. Tim tuan rumah merebut kembali keunggulan.

Mazola akhinya menarik Kevin Gomes serta Betinho, dan memasukkan Hokky Caraka serta Marcelo Cirino untuk menambah daya serang. Berulang kali membangun serangan, Arema justru memperlebar jarak menjadi 4-2 pada menit ke-82. Dalberto lagi-lagi mencatatkan namanya di papan skor.

Mazola masih berupaya membuat PSS mengejar defisit gol. Ia memasukkan Diop Wamu dan Riko Simanjutak yang menggantikan Fachruddin Aryanto serta Nicolao Cardoso.

Namun PSS harus menelan kekecewaan lebih dalam, gol Muhammad Rafli di menit 90+12 dan Arkhan Fikri di menit 90+17 menjadikan skor 6-2 tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan.

3. Dejavu kekalahan dari Semen Padang

Arema FC saat berjumpa PSS Sleman di Stadion Soepriadi Blitar. (Instagram/pssleman)

Mazola menyatakan terdapat dua bagian yang terjadi dalam laga PSS kontra Arema. Bagian pertama, Sleman bermain baik, dan bagian lainnya, permainan yang disiapkan tak sukses dijalankan di lapangan hingga berujung kekalahan.

"Di bagian pertama Sleman main dengan baik, Arema itu ada beberapa kesempatan dan bola mati. Di bagian kedua di pertandingan kami tidak dapat sukses dan terjadi seperti yang kalian lihat," kata Mazolam

Menurut Mazola, gol penyama kedudukan Arema pada menit 49 mengingatkannya situasi saat melawan Semen Padang FC beberapa pekan lalu. Keunggulan akhirnya sirna dan gawang PSS jebol hingga kalah 2-4.

"Seperti yang terjadi saat lawan Semen Padang," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team