Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyerang sayap Bali United, Thijmen Goppel beraksi menggiring bola. (Dok. Tim Media Bali United)
Penyerang sayap Bali United, Thijmen Goppel beraksi menggiring bola. (Dok. Tim Media Bali United)

Intinya sih...

  • Pemain PSIM sadar teror Goppel, pemain belakang Yusaku menyadari kekuatan lini serang Bali United, terutama dari Thijmen Goppel.

  • Simpan taktik tutup pergerakan Goppel, PSIM telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk meredam pergerakan Goppel dalam pertandingan nanti.

  • Bukan lagi PSIM yang dulu, pelatih Jean-Paul van Gastel memastikan bahwa kondisi skuadnya kini tak lagi sama dengan ketika dibantai Bali United 0-6 di laga uji coba pramusim.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Bek PSIM Yogyakarta asal Jepang, Yusaku Yamadera, menyebut timnya telah melakukan persiapan cukup matang untuk diadu lagi lawan Bali United. PSIM akan bertandang ke markas Bali United, kedua tim akan berjumpa pada pekan lanjutan Super League 2025/2026 yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (20/9/2025).

1. Pemain PSIM sadar teror Goppel

Sebagai pemain belakang, Yusaku menyadari kekuatan lini serang calon lawan yang salah satunya datang dari penyerang sayap kanan, Thijmen Goppel.

Goppel memang kerap menebar teror buat tim lawan. Dia total sudah mencatatkan dua gol dan tiga assist dalam lima laga, termasuk satu umpan ke Mirza Mustafic saat Bali United mengimbangi Persija Jakarta di JIS, pekan lalu.

Yusaku dan para pemain PSIM juga sudah melihat dan mengakui kepiawaian Goppel mengolah bola ketika Laskar Mataram berjumpa Bali United di laga pramusim lalu.

"Kita menghadapi Bali United di pramusim dan sudah lihat bagaimana Goppel bermain. Dia piawai dalam menggiring bola atau mengirim umpan," kata Yusaku.

2. Simpan taktik tutup pergerakan Goppel

Bek PSIM Yogyakarta, Yusaku Yamadera melakoni sesi latihan. (Dok. Tim Media PSIM)

Bagaimanapun, Yusaku bilang, ia bersama kolega dan lini belakang PSIM telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi Bali United, termasuk meredam pergerakan Goppel.

"Kita sudah punya persiapan matang dan kita mempersiapkan untuk antisipasi serangan Goppel, jadi mungkin kita akan mendapat hasil yang baik," ujar Yusaku.

3. Bukan lagi PSIM yang dulu

Pelatih PSIM, Jean-Paul van Gastel sementara memastikan bahwa kondisi skuadnya kini tak lagi sama dengan ketika dibantai Bali United 0-6 di laga uji coba pramusim akhir Juli lalu.

Ia menekankan, kedua tim punya durasi persiapan sebelum bersua pada laga uji coba dulu. Laskar Mataram baru memulai latihannya empat minggu sebelumnya, sedangkan skuad Serdadu Tridatu sudah enam pekan.

Sementara di Super League sekarang, kata van Gastel, timnya sudah mempersiapkan secara matang untuk setiap laganya. Prinsipnya, timnya bukan PSIM yang sama dengan yang dilumat Bali United dua bulan lalu.

"Sekarang lineup sudah beda juga, saya tidak bisa membandingkan dua laga ini. Secara umum Bali tim sangat bagus, punya beberapa senjata, tapi peringkat di bawah kita sekarang," kata van Gastel.

Pelatih asal Belanda itu pun juga tak mempersoalkan bagaimana timnya belum bisa mencetak gol di babak pertama sejauh lima pekan Super League dilakoni. Baginya, memaksimalkan semua peluang di setiap babak masih tetap jadi strategi terbaik.

"Ya bagi saya nggak ada masalah, mau nyetak gol di babak pertama atau kedua, nggak ada strategi spesifik buat nyetak gol di babak pertama. Saya pikir jika kita mencoba nyetak gol di setiap waktu dalam tiap pertandingan, ya jadi pada dasarnya mau nyetak gol babak pertama atau kedua nggak masalah," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team