Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra. (Dok. Tim Media PSS)

Intinya sih...

  • Pieter Huistra kecewa pada wasit dan VAR setelah kekalahan PSS Sleman 0-1 dari Dewa United.
  • Huistra menilai wasit tak mengikuti aturan dengan tidak menggunakan VAR saat memberikan penalti kepada tim lawan.
  • Kekecewaan Huistra bukan hanya pada wasit, tapi juga terhadap kinerja VAR yang dianggapnya tak pernah memihak PSS.

Sleman, IDN Times - Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra mengungkapkan ketidakpuasannya pada kinerja wasit dan VAR (Video Assistant Referee) usai laga timnya melawan Dewa United dalam laga lanjutan Liga 1 2024/2025.

Pertandingan yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Kamis (18/4/2025) malam itu sendiri berakhir dengan kekalahan tim tuan rumah 0-1.

1. Emosi wasit tak cek VAR

Pertandingan PSS Sleman vs Dewa United di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (17/4/2025). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Huistra kecewa dengan kepemimpinan wasit di laga tersebut. Satu momen yang ia singgung adalah saat di menit jelang laga berakhir, ketika sang pengadil menghadiahkan penalti untuk Dewa United tanpa mengecek VAR.

"Indonesia tak butuh wasit dari Singapura, kita tidak butuh itu. Yang kita butuhkan adalah wasit yang berbicara dengan (tim) VAR, dan penaltinya menurut saya sungguh tak bisa dipercaya, sebuah lelucon," kata Huistra.

"Saya pikir bahkan mereka (wasit di laga ini) tidak ngecek penaltinya, pakai VAR. Bagaimana anda bisa memutuskan penalti, buat apa punya VAR, coba cek!" sambung dia.

Eksekusi Alex Martins pada akhirnya bisa dihalau kiper PSS, Alan Bernardon. Skor 0-1 tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Kendati, Huistra sudah terlanjur kecewa pada wasit.

"Ya, sangat amat kecewa (terhadap wasit), karena ini bukan kali pertama. Saya sudah enam laga bersama PSS, kita sudah dirugikan empat kali. Empat dari enam laga sejak saya kemari," kata dia.

2. VAR tak pernah untungkan PSS

Ilustrasi VAR. (IDN Times/Aditya Pratama).

Kekecewaan Huistra bukan cuma soal wasit semata, tapi juga kinerja VAR yang dia anggap tak pernah memihak PSS.

"Saya tidak tahu sebelum saya melatih PSS. VAR-nya, saya tidak tahu apa yang telah diperbuat untuk Sleman. Tapi menurut saya, benar-benar tak bisa dipercaya, terjadi berulang kali," imbuhnya.

"Semua keputusan VAR juga tak pernah berpihak pada Sleman, saya tak tahu. Apakah itu kebetulan, tapi itu terjadi dan itu fakta," ungkap Huistra.

3. Lima laga sisa penentu nasib PSS

PSS Sleman kala melakoni sesi latihan di Stadion Maguwoharjo. (Dok. Tim Media PSS)

Huistra menilai timnya diliputi ketidakberuntungan dalam laga kontra Dewa United ini. Salah satunya adalah dua pemain cedera di babak pertama sehingga harus ditarik keluar.

Pelatih berpaspor Belanda itu kendati memastikan dirinya bersama PSS akan terus berjuang habis-habisan di lima laga sisa demi bisa keluar dari dasar klasemen.

"Kami harus menegakkan kepala, dan berjuang dan kami tahu melakukan ini untuk supporter, dan untuk seluruh orang yang mendukung klub ini," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team