PSIM Jogja Luncurkan Jersey 2023/2024, Terinspirasi Tahun 1996
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - PSIM Yogyakarta resmi meluncurkan jersey anyar untuk mengarungi Liga 2 musim 2023/2024, di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Minggu (27/8/2023). Kostum kandang 'The Royal Succession' ini terinspirasi dari desain jersey yang dikenakan PSIM Jogja saat promosi ke liga tertinggi Indonesia tahun 1996.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan perkenalan klub dan pertandingan persahabatan melawan Persekat Tegal. "Skuad istimewa kami perwujudan dari berjam-jam latihan, dedikasi, dan upaya tanpa henti dalam mencapai kesempurnaan. Para pemain ini mewakili hati dan jiwa klub kami, dan mereka membawa harapan dari komunitas yang teguh mendukung mereka," ujar Direktur Utama PSIM Jogja, Yuliana Tasno.
1. Simbol penghormatan kepada kekayaan sejarah dan budaya daerah
Yuliana juga menyebut jersey yang diluncurkan hari ini juga sebagai simbol identitas PSIM Jogja. "Jersey yang akan dikenakan oleh para pemain kami dengan mengusung tema sebuah jersey klasik simbol penghormatan kepada kekayaan sejarah dan budaya daerah," ujarnya.
Jersey PSIM Jogja adaptasi dari tahun 1996 dan adaptasi dari sebuah ornamen kekayaan budaya daerah yang dimiliki dengan gaya modern yang khas, menggambarkan kesuksesan dan kehormatan. Jersey ini mewakili bukan hanya klub tetapi juga hati Yogyakarta.
"Jersey ini melambangkan persatuan kami, tekad kami, dan komitmen bersama kami untuk mencapai keunggulan," kata Yuliana.
2. Berbagai unsur budaya disematkan pada jersey
Ada dua jersey yang diluncurkan, kandang dan tandang. Warna biru sebagai warna khas PSIM Jogja, disematkan pada jersey kandang. Selain berwarna dasar biru, warna putih juga diaplikasikan pada kerah dan lengan. Corak budaya klasik juga disematkan pada jersey ini. Di bagian kerah, ada emboss motif batik parang yang selama ini menjadi motif khas Laskar Mataram. Selain itu juga beberapa ornamen budaya seperti gamelan, mahkota, dan sulur.
Pada jersey tandang, PSIM Jogja menyematkan warnah putih dengan sedikit sentuhan warna biru. Dalam jersey tandang ini, PSIM Jogja tetap menyematkan unsur budaya di dalamnya. Motif batik parang tetap diterapkan pada jersey. Motif ini di-emboss di ujung lengan dan sablon di bagian samping.
Baca Juga: PSIM Rekrut Pemain Asing yang Pernah Jadi Top Skor Liga 1
3. Gambarkan kesuksesan masa depan
Selain jersey pemain, PSIM Jogja juga merilis jersey untuk penjaga gawang. Ada dua warna yang dipakai di musim ini, oranye dan hitam. Unsur budaya tak lupa juga diterapkan pada jersey ini. Motif batik parang tersemat di bagian depan mulai dari dada hingga bawah.
Keseluruhan jersey yang dikenalkan ini memberikan unsur budaya lokal Yogyakarta. Sebagai daerah yang terkenal akan budayanya, PSIM Jogja turut mendukung pelestarian budaya. Motif klasik dengan gaya modern yang khas menggambarkan kesuksesan masa depan.
Baca Juga: Jelang Bergulirnya Kompetisi PSIM Rekrut Pemain Muda