Tips Pola Makan Sehat Versi Pemain Sepak Bola PSIM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Dokter tim PSIM Jogja membagikan tips pola makan sehat yang harus dilakukan para pemain sepak bola. Menjadi pemain sepak bola profesional tidak hanya sekedar melakukan latihan rutin dan menjalani pertandingan, tetapi harus melakukan pola makan sehat.
1. Pembagian porsi hingga waktu makan
Rudolf Noer Addien Binanda Putra, menjelaskan makanan para penggawa Laskar Mataram telah diatur sedemikian rupa baik dari porsi, jenis makanan yang boleh dikonsumsi hingga waktu makan pemain.
“Semua makanan sehat dapat di konsumsi oleh pemain, hanya saja ada pengaturannya mulai waktu makan, porsi hingga jenisnya. Misal makanan yang digunakan untuk periode latihan, periode pertandingan, periode recovery itu berbeda. Bahkan pada pra-pertandingan, selama pertandingan, dan pasca pertandingan itu juga berbeda, tergantung kebutuhannya,” kata Rudolf dikutip laman resmi klub, Selasa (20/12/2022).
2. Aturan makan bagi pemain
Rudolf memberi contoh saat akan bertanding, 3-4 jam sebelum pertandingan pemain bisa mengonsumsi makanan lengkap yang rendah lemak, rendah serat, tidak pedas, tidak berbumbu tajam. Makanan tidak boleh beresiko menyebabkan gangguan pencernaan pemain, terutama pada pemain yang memiliki alergi makanan tertentu.
"Antara karbohidrat, protein dan lemak juga harus disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu juga perlu makanan yang mengandung vitamin, mineral dan serat, agar kesehatan dan kebugaran tubuh juga selalu terjaga yang akhirnya ber-impact ke performa pemain itu sendiri,” lanjutnya.
Baca Juga: PSIM Apresiasi Rencana PT LIB Lanjutkan Kompetisi Liga 2
3. Makanan sehat untuk menjaga kondisi tubuh
Selain berpengaruh terhadap peforma pemain, dokter lulusan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta ini menjelaskan pola makan yang tepat untuk memperbaiki dan mempertahankan status gizi pemain dan memelihara kondisi serta kesegaran jasmani para penggawa.
“Hal ini juga berfungsi untuk memperbaiki dan mempertahankan status gizi agar tidak terjadi kurang gizi atau gizi lebih (kegemukan), membentuk otot dan mencapai tinggi badan optimal (bagi pemain yang masih dalam masa pertumbuhan), memelihara kondisi tubuh dan menjaga kesegaran jasmani,” kata Rudolf.
Baca Juga: Bravo, Akhirnya PSS Sleman Menang!