Hukuman Aaron Evans Ditambah, PSS Sangsi PSSI Punya Bukti Rekaman

Sleman, IDN Times - PSS Sleman berpotensi kehilangan bek asing asal Australia, Aaron Evans lebih lama. Pasalnya, PSS baru saja menerima surat Komite Displin (Nomor Surat 056/L1 /SK/KD-PSSl/II/2022) PSSI mengenai hukuman kartu merah yang diterima Aaron pada Sabtu (12/02/2022) sore.
Dalam surat tersebut, Aaron diberi tambahan hukuman sebanyak empat pertandingan sejak surat tersebut dikirimkan. Hal ini berarti, bek dengan nomor punggung 2 tersebut tak akan bermain di sisa pertandingan seri 4 BRI Liga 1 Indonesia.
1. Direktur PSS nilai hukuman yang diberikan PSSI berlebihan dan tidak wajar
Direktur utama PT PSS, Andy Wardhana, menuturkan hukuman ini yang diterima sangat berat, tidak wajar bahkan dinilai berlebihan untuk Aaron maupun tim. Andhy yakin Aaron tidak mengucapkan kata kasar.
"Kami sangat terkejut dan menyayangkan keputusan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Apalagi hukuman yang diberikan sangat berat, tidak wajar dan berlebihan. Kalau kita lihat prosesnya pada saat di lapangan, saya yakin Aaron tidak mengucapkan kata-kata kasar itu dan sikap Aaron pun sangat kooperatif dan tidak ada protes atau emosi yang berlebihan,” ujarnya.
Baca Juga: Banding Kartu Merah Evans Ditolak, Kubu PSS Sleman Kecewa
2. Manajemen meminta siapa saja yang memiliki rekaman untuk menyerahkan
Manajemen meminta untuk siapa saja yang memiliki rekaman yang berisi Aaron mengucapkan kata kasar bisa diberikan kepada dirinya untuk memahami keputusan asisten wasit 1 saat itu.
“ Apabila ada pihak lain ataupun teman-teman suporter ada yang memiliki bukti rekaman bahwa Aaron memang benar mengucapkan kata kasar itu, mohon bisa diberikan kepada kami untuk kami dapat memahami keputusan tersebut. Atau kita lihat saja bukti apa yang dimiliki pihak wasit sebagaimana tertulis dalam surat keputusan tersebut.”
3. PSS kirimkan surat banding
Manajer PSS Bambang Mariano mengatakan sangat menyayangkan hukuman yang diterima pemain berusia 27 tahun tersebut.
“Kami menyayangkan hukuman yang diterima Aaron. Sebanyak empat pertandingan tentu hukuman yang berat untuknya dan untuk kami di tengah kondisi seperti ini. Banding akan langsung kami ajukan ini,” ujar manajer PSS, Bambang Mariano dikutip pssleman.id, Senin (14/02/2022).
Abe juga mempertanyakan mengenai komite disiplin memiliki cukup bukti yang menguatkan untuk Aaron dihukum lebih lama.
“Kami juga mempertanyakan bukti yang kuat menurut mereka itu apa? Karena dari rekaman yang kami punya dan yang ada di video tidak terdengar sama sekali bahwa Aaron mengucapkan kata-kata tersebut,” urainya.
4. Manajer PSS sangsi PSSI miliki bukti rekaman
Sebaliknya, bukti untuk melakukan banding mengenai hukuman Aaron sudah dikumpulkan oleh manajemen Super Elang Jawa. Abe berharap banding yang dilakukan oleh manajeman PSS Sleman bisa membuat Aaron segera dapat bermain.
“Kami cukup mempertanyakan keputusan ini karena sebenarnya jarak wasit utama lebih dekat ke Aaron dibandingkan asisten wasit 1. Seharusnya jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut, yang mendengar lebih dulu adalah wasit utama, bukan asisten wasit 1,” jelasnya.
“Pemain PS Barito Putera juga seharusnya memberitahukan wasit jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut karena itu menguntungkan buat mereka. Namun seperti yang kita lihat, mereka tidak melakukannya. Semoga dengan diajukannya banding ini bisa membuat Aaron segera bermain untuk PSS kembali,” tutupnya.