Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cahya Supriadi, tembok kukuh andalan PSIM Jogja. (ileague.id)
Cahya Supriadi, tembok kukuh andalan PSIM Jogja. (ileague.id)

Intinya sih...

  • Cahya Supriadi mencatat 22 penyelamatan musim ini, menempatkannya sebagai kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak kedua di liga.

  • Cahya memulai karier sepak bolanya di Akademi Persija Jakarta pada 2018 dan bergabung dengan FC Bekasi City sebelum akhirnya bergabung dengan PSIM Yogyakarta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times – Kiper muda PSIM Jogja, Cahya Supriadi, mencuri perhatian di awal musim BRI Super League 2025/2026. Penjaga gawang berusia 22 tahun itu tampil impresif dengan sejumlah penyelamatan krusial yang dilakukan untuk Laskar Mataram.

Performa gemilang Cahya kembali terlihat saat PSIM menghadapi PSM Makassar pada pekan ke-7 di Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, Sabtu (27/9/2025). Pertandingan berakhir imbang 0-0, dan hasil tersebut tak lepas dari ketangguhan Cahya yang berjaga di bawah mistar.

1. Catatan penyelamatan impresif musim ini

Cahya Supriadi jadi Man of the Match pada laga melawan PSM Makassar di Stadion B.J. Habibie, Sabtu (27/9/2025). (instagram.com/psimjogja_official)

Pada laga kontra PSM, Cahya mencatat lima penyelamatan penting. Statistik ini berarti seluruh tembakan tepat sasaran PSM berhasil diamankan. Tambahan tersebut membuat total penyelamatannya musim ini mencapai 22 kali.

Dengan torehan itu, Cahya kini menjadi kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak kedua di liga, sejajar dengan Ernando Ari dari Persebaya Surabaya. Ia hanya kalah dari kiper asing Bali United asal Belanda, Mike Hauptmeijer yang membukukan 27 penyelamatan untuk Serdadu Tridatu.

2. Perjalanan karier dari Persija hingga Bekasi City

Kiper PSIM Jogja, Cahya Supriadi. (instagram.com/cahya50supriadiii)

Cahya memulai karier sepak bolanya di Akademi Persija Jakarta pada 2018. Selama enam tahun bersama Macan Kemayoran, ia ditempa di level akademi hingga tim muda. Tahun 2024, ia bergabung dengan FC Bekasi City yang saat itu bermain di Liga 2.

Bersama klub asal Bekasi tersebut, Cahya tampil dalam 16 pertandingan dengan melakukan 42 penyelamatan, delapan nirbobol, dan hanya kebobolan 10 gol sepanjang musim. Catatan positif itu membuat namanya dilirik PSIM Yogyakarta.

3. Andalan PSIM dan Timnas Indonesia

Cahya Supriadi jadi Man of the Match dan pahlawan PSIM usai gagalkan penalti Persib. (instagram.com/psimjogja_official)

Kehadiran Cahya di Yogyakarta memberi dampak signifikan dengan membawa Laskar Mataram duduk di papan atas klasemen sementara. Saat ini, PSIM berada di peringkat kedua dengan 12 poin hasil dari tiga kemenangan, tiga imbang, dan sekali kalah.

Selain di level klub, Cahya sering dipercaya memperkuat Timnas Indonesia. Kiper dengan tinggi badan 179 cm ini pertama kali dipanggil sejak kelompok umur U19. Hingga kini, ia sudah mencatat total 21 penampilan di berbagai level, termasuk bersama tim senior Garuda.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team