Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kreativitas LGI Panaskan Duel Timnas vs Jepang (IDN Times/Tino Satrio)

Intinya sih...

  • Proses desain koreo Godzilla vs Gundala memakan waktu 7 hari
  • Sultan Desain dari Bantul menjadi ilustrator koreo tersebut
  • Kerja sama Sultan Desain dengan La Grande Indonesia sukses dan memberikan dukungan penuh untuk timnas Indonesia

Masih segar dalam ingatan saat gelaran pertandingan Tim Nasional Sepak Bola Indonesia melawan Jepang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026, di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (15/11/2024). Sebuah korea berukuran besar di di awal pertandingan dengan tema "Gundala lawan Godzilla", berhasil menyuguhkan pembukaan yang apik .

Pujian bertubi-tubi dilayangkan untuk koreo La Grande Indonesia (LGI), bahkan akun FIFA World @fifaworldcup pada Minggu (17/11/2024), mengunggah korea yang memiliki ukuran 50x25 meter tersebut. 

Siapa sangka, ada tangan berbakat dari warga Bantul dalam kemegahan koreo itu, yaitu Sultan Desain dari Banguntapan, Kabupaten Bantul yang menjadi ilustratornya. Penasaran bagaimana cerita Sultan Desain bekerja sama dengan La Grande dalam menyukseskan koreo tersebut? 

1. Aru Sultan Desain dihubungi oleh La Grande Indonesia

Pada 16 Oktober 2024  melalui media sosialnya, Aru yang merupakan founder Sultan Desain mengumumkan tengah membuat ilustrasi untuk koreo dalam laga Indonesia melawan Jepang.  

Aru tak langsung mengumumkan hasil gambarnya karena masih bersifat rahasia pada saat itu. Namun di unggahan tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang percaya pada Sultan Desain yang menjadikannya bagian dari proyek tersebut. 

2. Makna di balik ilustrasi Godzilla vs Gundala

Ilustrasi Koreo La Grande karya Sultan Desain (instagram.com/sultan_desain)

Aru dalam keterangannya yang diunggah di akun "@sultan_desain menuturkan, terdapat beberapa alasan pemilihan Godzilla melawan Gundala, yaitu adanya simbolisasi perjuangan antara dua kekuatan: Gundala, Sang Putra Petir yang mewakili semangat Indonesia, melawan Godzilla, simbol kekuatan besar Jepang. Gundala yang bertubuh kecil dibandingkan Godzilla yang raksasa, menggambarkan keberanian melawan tantangan besar, tak peduli seberapa besar lawannya. "Pertarungan ini menggambarkan mental pantang menyerah bangsa Indonesia, yang tampak mungil atau lemah, tetap berusaha berdiri tegak dengan tekad membara," tulis Aru.  

Poin selanjutnya adalah, koreografi ini menjadi pengingat keberanian tidak diukur dari ukuran tubuh, tetapi keyakinan untuk tidak menyerah sebelum perjuangan selesai.  Dan, tak lupa adanya kalimat Untungnya Ku Tak Pilih Menyerah, diiambil dari lirik lagu musisi Bernadya berjudul Satu Bulan.

" Koreo mengobarkan semangat, menyuntikkan motivasi kepada siapa pun untuk terus maju, terutama untuk timnas kita. Mereka boleh jadi kuat, tetapi kita tidak akan menyerah tanpa memberi perlawanan terbaik," tulisnya, Selasa (18/11/2024). 

Koreografi ini bukan sekadar gerakan, tetapi sebuah pesan, "Bertarunglah dengan hati, karena kemenangan,"imbuh Aru. 

3. Butuh waktu 7 hari untuk membuat desain

Potret Aru founder Sultan Desain asal Banguntapan, Bantul (instagram.com/captain.aru)

Proses cepat dilakukan tim Sultan Desain sambil berkomunikasi bersama La Grande Indonesia. Bahkan, untuk detailing artwork tim asal Bantul tersebut membutuhkan waktu kurang lebih tujuh hari karena kompleksnya desain yang diinginkan.  Saat desain diserahkan, tak banyak revisi yang dilakukan karena tim La Grande Indonesia langsung jatuh cinta.

Setelah bekerja sama menyukseskan koreo besar di pertandingan Indonesia kontra Jepang bersama La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, Sultan Desain memutuskan untuk memberikan dukungan penuh dengan menggratiskan ilustrasi yang dibuatnya di laga berikutnya. Ini adalah upaya Aru dan tim dalam mendukung timnas Indonesia dan membela tanah air. Bravo Sultan Desain!

Editorial Team