Sleman, IDN Times - Pelatih Arema FC, Milomir Seslija memprediksi duel kontra PSS Sleman pada laga perdana Liga 1 2019, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5) bakal menjadi pertandingan yang berat bagi kedua tim.
Milomir Seslija yang karib disapa Milo itu enggan memandang sebelah mata tim tuan rumah yang baru saja merangkak naik ke Liga 1 musim ini. Meski, Arema FC sendiri telah menyandang sebagai juara turnamen pra musim, yakni Piala Presiden 2019.
Pada sesi jumpa pers di Stadion Maguwoharjo, Selasa (14/5) malam, Milo menyebut tim calon lawan sebagai tim yang cukup bagus. Apalagi dengan adanya dukungan dari suporter fanatik, permainan PSS Sleman, menurut dia, bisa makin moncer.
"Laga perdana adalah pertandingan yang berat buat kedua tim. PSS Sleman adalah tim yang sangat bagus. Didukung oleh fans, mereka bisa menjadi sangat bagus," kata pria berkebangsaan Bosnia itu.
"Diharapkan untuk permainan besok menjadi permainan yang sangat baik. Dan akan banyak gol tercipta di situ," lanjut Milo.
Senada, bek Arema FC Alfin Tuasalamony menyebut laga awal ini sebagai pertandingan yang tidak mudah. Apalagi dihelat saat bulan Ramadan di mana semua pemain muslim wajib menjalankan ibadah puasa.
"Kita harus beradaptasi, karena biasanya kita bisa minum, bisa makan (saat hari biasa). Tapi insya Allah kita bisa hadapi ini semua," katanya.
Sementara, Milo menyebut kompetisi yang digelar selama bulan Ramadan ini sebagai motivasi tersendiri. Kewajiban berpuasa, ia anggap bukan alasan tampil tak maksimal.
"Sehubungan dengan Ramadan, kepercayaan terhadap Allah malah memberikan power lebih," imbuh Milo. "Tidak ada alasan adaptasi, saat Ramadan, kita semua berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik," tambahnya.
Milo pun meyakini, semua punggawanya sepahaman dengan dirinya. Anak-anak asuhnya, kata dia, bakal bermain sebaik mungkin. Meski beberapa pemain memiliki pengalaman lebih, seperti Kapten Hamka Hamzah, tidak ada pemain yang menonjol sendirian. Karena semua berusaha memamerkan skill terbaik mereka nantinya.
"Di tim kami, kami bukan tim layakya Barcelona yang ada (Lionel) Messi-nya. Di tim saya, semua bermain untuk satu sama lain. Di tim kami, semua bisa jadi man of the match, mulai dari bek, kiper, semuanya. Ini adalah prinsip dari permainan kami," pungkasnya.