Sleman, IDN Times - Manajemen PSS Sleman memutuskan tidak meliburkan latihan meski kompetisi Liga 1 belum jelas kapan akan digulirkan lagi.
Para pemain tetap berlatih secara rutin untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu Liga 1 Indonesia kembali digulirkan.
"Belum ada kejelasan kita tetap latihan saja, dan semoga kondisi pemain terjaga apabila tiba-tiba ada kompetisi dijalankan kita sudah siap," ujar asisten manajer PSS Sleman M. Eksan dikutip dari laman resmi PSS Sleman, Selasa (6/10/2020).
Menurut Eksan penundaan liga memang berpengaruh pada persiapan, karena tim berjuluk Elang Jawa itu sudah berlatih bersama sejak satu bulan lalu. Bahkan, kata mantan pemain PSS Sleman itu, kondisi tim tengah dalam kondisi siap tempur menghadapi kompetisi.
Dibatalkannya kompetisi, kata Eksan, manajemen PSS kemungkinan besar akan mengubah program latihan yang telah disusun sebelumnya. Langkah itu diambil sembari menunggu nasib kompetisi kapan akan kembali digelar.
"Sebetulnya agak mengganggu juga, kita sudah persiapan satu bulan, mematangkan persiapan menghadapi kompetisi akhirnya ditunda lagi. Kemungkinan program latihan yang telah diprogramkan pelatih akan berubah lagi. Kita masih menunggu juga kapan liga bergulir lagi," ujarnya.
Eksan menambahkan klubnya berharap PSSI segera memutuskan nasib kompetisi. Bahkan jika memungkinkan kompetisi segara dilanjutkan dengan dengan catatan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Menurut Eksan, federasi bisa berkaca pada liga-liga di benua Eropa perihal penerapan sistem kompetisi.
"Melihat persiapan PSS seperti ini, liga tetap jalan, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat. Kita mengacu ke liga-liga Eropa semua berjalan dengan baik walaupun ada yang positif diisolasi yang penting liga berjalan," katanya.
Selain berlatih, manajemen PSS menyelingi latihan bersama pemain dengan menggelar acara outbound. Kegiatan ini dipilih untuk menjaga kondisi mental para pemainnya agar tidak turun.
"Dengan adanya penundaan ini, kita pasti membuat program pemain agar tidak jenuh di lapangan terus. Mengadakan acara outbound," ujar Eksan.
Sejumlah pemain PSS mengaku sempat kecewa dengan penundaan kompetisi selama sebulan itu.
Kapten PSS, Bagus Nirwanto mengaku penundaan itu sempat membuat semangat para pemain menurun. Namun kini para pemain sudah berlatih dengan semangat.
“Para pemain tetap bersemangat latihan. Bagaimanapun itu pekerjaan kita. Tak boleh kendor apapun yang terjadi,” ujar Bagus Nirwanto.
Bagus menambahkan faktor lainnya yang membuat semangat para pemain tak tergoyahkan di tengah penundaan kompetisi adalah faktor kekeluargaan yang jadi ciri khas PSS. Munyeng menilai itu sebagai modal berharga karena keharmonisan dan kekompakan itu yang mengantarkan PSS mampu duduk di posisi ke-8 musim lalu.
Salah satu pemain asing PSS Sleman Yevhen Bokhasvilli menambahkan meski semua pemain kecewa, tetapi hal itu tak berlarut-larut “Sepak bola adalah hidup kami, larangan yang berakibat penundaan pada lanjutan kompetisi, telah mengganggu kehidupan kami,” ujar Yevhen.