Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batu

Antara ambisi dan cinta mati Bandung Bondowoso

Ada banyak cerita rakyat dari berbagai daerah yang populer dan menarik untuk disimak. Salah satunya tentang Roro Jonggrang dari Yogyakarta yang erat kaitannya dengan Candi Prambanan dan Candi Sewu.

Cerita rakyat Roro Jonggrang sudah dianggap sebagai legenda yang secara turun-temurun beredar di tengah masyarakat. Terdapat pesan moral mendalam dari kisah Roro Jonggrang yang bisa kamu tuturkan ke anak-anak. Yuk, simak selengkapnya.

1. Berawal dari penyerangan Bandung Bondowoso

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batuilustrasi arca Bandung Bondowoso (duta.co)

Berawal dari Kerajaan Baka di daerah Prambanan yang dipimpin oleh Prabu Baka. Prabu Baka mempunyai seorang putri bernama Roro Jonggrang yang cantik jelita.

Suatu hari, Prabu Baka menyerang Kerajaan Pengging untuk memperluas wilayah kekuasaan. Raja Kerajaan Pengging pun mengirim putranya yaitu Bandung Bondowoso untuk menangani pertempuran tersebut. Sayangnya, Prabu Baka gugur di tangan Bandung Bondowoso, sehingga secara otomatis kini Kerajaan Baka turut di bawah kekuasaan Bandung Bondowoso.

2. Keinginan Bandung Bondowoso untuk menikahi Roro Jonggrang

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi BatuCandi Prambanan (pixabay.com/3422763)

Prabu Bandung Bondowoso yang menempati istana Kerajaan Baka begitu terkesima dengan putri Prabu Baka yakni Roro Jonggrang. Kekagumannya terhadap Roro Jonggrang begitu besar, hingga Bandung Bondowoso berniat untuk mempersunting Roro Jonggrang.

Akhirnya Bandung Bondowoso mengutarakan keinginannya tersebut. Namun, Roro Jonggrang yang masih memendam amarah karena Bandung Bondowoso telah membunuh ayahnya, kemudian mencari berbagai cara untuk menolak ajakan tersebut.

Akhirnya terpikirkanlah sebuah ide, dengan memberikan syarat yang sangat berat dan bahkan mustahil dilakukan. Roro Jonggrang berkata akan menikahi Bandung Bondowoso apabila Sang Prabu berhasil membangun 1.000 buah candi, juga dua buah sumur yang dalam dengan memberikan batas waktu satu malam saja.

Baca Juga: 7 Cerita Rakyat Nusantara, Ada Kisah Sari Bulan dari NTB

3. Keseriusan Bandung Bondowoso terhadap persyaratan Roro Jonggrang

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batutropicalife.net

Karena didorong oleh hasrat untuk menikahi Roro Jonggrang yang begitu besar, akhirnya Bandung Bondowoso menyanggupi persyaratan ini. Bandung Bondowoso pulang ke Kerajaan Pengging dan meminta saran kepada ayahanda.

Akhirnya Bandung Bondowoso mulai membangun candi yang diinginkan Roro Jonggrang. Ia mengundang bantuan bala tentara jin yang begitu banyak agar bangunan dapat selesai sesuai permintaan Roro Jonggrang.

4. Rekayasa licik Roro Jonggrang

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batuilustrasi baskara atau matahari (pexels.com/Pixabay)

Mendekati sepertiga malam terakhir, Bandung Bondowoso dan bala tentara jin hampir berhasil memenuhi persyaratan Roro Jonggrang. Menyisakan lima buah candi dan kedua sumur yang hampir selesai.

Roro Jonggrang yang tidak menyangka hal ini akan terjadi segera mencari siasat untuk menggagalkan upaya Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang pun memutuskan untuk pergi ke desa untuk membangunkan gadis-gadis desa. 

Sang Putri lantas memerintahkan rakyatnya untuk menghidupkan obor dan membakar jerami. Ia bermaksud membuat warna kemerahan di langit malam sehingga akan nampak seperti fajar pagi. 

Selain itu, Roro Jonggrang juga memerintahkan untuk memukul lesung serta menaburkan bunga-bunga. Suasana dini hari menjadi begitu ramai dan juga muncul semburat bak fajar di langit, hal ini membuat ayam jantan mulai berkokok bersahutan.

Bala tentara jin yang menyadari hal ini bergegas pergi meninggalkan candi yang sedang dikerjakan, karena para jin ini pantang bertemu sinar matahari. Saat itu, hanya tersisa satu buah candi yang belum dibangun.

5. Roro Jonggrang yang dikutuk jadi batu

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batuarca Roro Jonggrang (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Upayanya terancam gagal, Bandung Bondowoso menjadi sangat murka. Ditambah ia juga mengetahui siasat licik yang dilakukan oleh Roro Jonggrang. Saat itu juga, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah arca batu.

Arca Roro Jonggrang kemudian ditempatkan di sebuah candi yang besar. Untuk melengkapi 1.000 buah candi yang dibangun Bandung Bondowoso. Candi ini dikenal dengan nama Candi Roro Jonggrang yang dikelilingi oleh banyak candi yang diberi nama Candi Sewu.

6. Pesan moral dari kisah Roro Jonggrang

Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi BatuIlustrasi landmark ikonis di DI Yogyakarta, Candi Prambanan (unsplash.com/Wendy Winarno)

Cerita rakyat Roro Jonggrang menyiratkan pesan untuk tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Kisah ini juga mengajarkan untuk selalu hormati apa yang diinginkan orang lain dan juga menghindari segala bentuk perbuatan licik karena dapat mencelakai diri sendiri.

Cerita rakyat Roro Jonggrang dapat menjadi sebuah pegangan yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan, agar hubungan dengan orang lain tetap terjaga dengan baik. Ceritakan ke anak-anak juga, yuk!

Baca Juga: 5 Tempat Dinner Dekat Candi Prambanan, View Romantis!

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya