TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Rakyat Joko Kendil dan Si Gundul, Jangan Pandang Fisik!

Banyak pesan moral!

google

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat di setiap daerahnya. Tak terkecuali Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di Yogyakarta sendiri, terdapat cerita rakyat yang cukup populer. Salah satunya adalah cerita rakyat Joko Kendil dan Si Gundul.

Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari cerita rakyat ini, lho. Yuk, simak selengkapnya di sini!

1. Bertemannya dua orang yang sama-sama dikucilkan

Ilustrasi Bermain Game (IDN Times/Mardya Shakti)

Di sebuah desa, terdapat seorang anak bernama Joko yang mendapat julukan "Joko Kendil". Julukan tersebut berasal dari bentuk fisiknya yang menyerupai kendil. Joko Kendil sendiri tidak memiliki teman lantaran bentuk tubuhnya yang "aneh".

Kemudian, tibalah pendatang baru di desa tempat Joko Kendil tinggal. Anak tersebut memiliki tubuh yang tinggi, kurus, namun tidak memiliki rambut alias botak. Sehingga, ia pun dijuluki sebagai "Si Gundul".

Sama seperti Joko Kendil, Si Gundul tidak memiliki teman. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berteman. 

Baca Juga: Cerita Rakyat Kali Gajah Wong, Hilangnya Hewan Kesayangan Sultan Agung

2. Saling mengajarkan satu sama lain

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Si Gundul ternyata memiliki keahlian dalam membuat layang-layang. Selain itu, ia juga pandai dalam memanah. Si Gundul kemudian mengajari Joko Kendil membuat layang-layang dan juga memanah. 

Tidak hanya sampai di situ, Joko Kendil pun turut menceritakan kepada Si Gundul tentang kebaikan hati. Dari situlah mereka akhirnya semakin akrab. 

3. Si Gundul yang supportif

twitter/smangatanakmuda

Saat tumbuh dewasa, Joko Kendil mendengar kabar bahwa Raja dari Kerajaan tempat mereka tinggal sedang mencari calon suami bagi ketiga putrinya. Ia sangat tertarik untuk mencobanya.

Niatnya tersebut tentunya menjadi olok-olokan bagi para tetangganya. Namun, Si Gundul sahabatnya yang setia, tetap mendukungnya. Ia bahkan memberikan Joko Kendil hadiah berupa busur panah. 

4. Diterimanya Joko Kendil oleh Puteri ke-3

pexels.com/Emma Bauso

Saat datang ke Kerajaan, Raja yang bijaksana tidak serta merta menolak Joko Kendil. Diberikannya kesempatan yang sama seperti kandidat lainnya. 

Puteri pertama dan kedua menolak mentah-mentah lamaran Joko Kendil. Namun, Puteri ke-3 dari Raja tersebut menerima lamaran Joko Kendil.

Akhirnya, merekapun menikah dan hidup di Kerajaan. Kabar tersebut sontak membuat seluruh rakyat menjadi gempar. 

5. Munculnya pangeran tampan yang pandai memanah

instagram.com/mycountry.kdrama

Suatu ketika, Kerajaan menggelar acara adu ketangkasan memanah. Di acara tersebut, ada seorang Pangeran tampan yang sangat pandai memanah. 

Kehadiran Pangeran tersebut membuat Puteri pertama dan kedua membandingkannya dengan Joko Kendil. Mendengar hal tersebut, Puteri ketiga sakit hati dan kembali ke kamarnya. 

Saat di kamar, Puteri ketiga melihat sebuah kendil di samping tempat tidurnya. Karena kesal, ia menjatuhkan kendil tersebut hingga hancur berkeping-keping. 

Tak lama, Pangeran tampan yang pandai memanah itu menghampirinya ke kamar. Tentu saja sang Puteri bingung dengan kehadiran Pangeran tersebut. 

Ternyata, Pangeran tersebut adalah Joko Kendil. Ia mengaku bahwa tubuh aslinya memang tampan dan sedang mendapatkan hukuman dari Ayahandanya. Puteri ketiga tersebut tentunya langsung senang bukan main.

Baca Juga: Cerita Rakyat Roro Jonggrang: Menolak Cinta dan Dikutuk Jadi Batu

Itulah cerita rakyat Joko Kendil dan Si Gundul yang memiliki banyak sekali pesan moral. Mulai dari tidak memandang fisik seseorang, hingga persahabatan sejati. 

Berita Terkini Lainnya