Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?

Benarkah karakter Maximus didasarkan pada tokoh nyata? 

Film Gladiator yang disutradarai Ridley Scott, dirilis pada tahun 2000, masih menjadi salah satu drama sejarah paling epik di abad ke-21. Dari sinematografinya yang memukau dan musiknya yang menggetarkan jiwa karya Hans Zimmer, hingga alur cerita dan romansanya yang sangat menyentuh. 

Terlebih lagi, film ini menampilkan pertunjukan luar biasa dari Russell Crowe sebagai Maximus Decimus Meridus dan Joaquin Phoenix sebagai Kaisar Commodus yang jahat.

Akan tetapi, seberapa akuratnya film ini dengan sejarah? Apakah Jenderal Romawi bernama Maximus itu ada? Dan apakah dia tewas di ring gladiator? Adapun Commodus, apakah dia benar-benar seburuk di film? Inilah yang perlu kamu ketahui tentang sejarah sebenarnya yang menginspirasi Gladiator.

1. Pertempuran pasukan Romawi dengan suku Jermanik dalam Gladiator adalah fakta sejarah

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan Maximus Decimus Meridus saat pertempuran melawan suku-suku Jermanik. (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Dalam adegan Gladiator, suku-suku Jermanik bertempur melawan pasukan Romawi. Tanpa berpikir dua kali, Jenderal Lapangan Maximus Decimus Meridus memerintahkan untuk menembakan panah api. Sementara itu, Kaisar Marcus Aurelius mengawasi dari jarak yang aman.

Memang benar, beberapa adegan dalam film sejarah dibuat sangat sinematik dan haus darah. Dari pidato epik Maximus hingga legiun Romawi yang tak terkalahkan, tetapi, apakah pertempuran ini benar-benar terjadi? Dikutip Princeton Encyclopedia of Classical Sites, pertempuran itu memang terjadi, tepatnya di Vindobona, situs modern Wina.

Namun, adegan ketapel yang menembakan proyektil api masih dipertanyakan kebenarannya, karena dipakai di perbatasan hutan yang bisa menimbulkan potensi bahaya kebakaran. Tetapi, sejarah pertempuran itu memang melibatkan tentara Romawi melawan penduduk asli Jermanik.

Namun, sutradara Ridley Scott kurang lebih benar tentang akhir Kampanye Dua Belas Tahun Kaisar Marcus Aurelius, yang dimulai pada 167 atau 168 M, sebagaimana yang dijelaskan Britannica. Pertempuran Vindobona menandai kemenangan yang menentukan bagi Romawi untuk menyelesaikan konflik ini.

2. Karakter fiksi yang terinspirasi dari tokoh nyata

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan Maximus Decimus Meridus (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Maximus Decimus Meridius adalah tokoh fiksi yang dirancang oleh para pakar Hollywood agar kisahnya semakin epik. Namun demikian, karakternya berakar kuat dalam sejarah yang sebenarnya, dari sikap dan perilakunya hingga mimpinya menjadi petani setelah dinas militernya berakhir.

Dikutip ThoughtCo., karakter Maximus Meridius terinspirasi dari Lucius Quinctius Cincinnatus. Dia hidup pada abad ke-5 SM, dan merupakan negarawan, militer, dan seorang petani. Mirip Maximus, dari adegan pembuka film sampai terakhir.

Namun, Cincinnatus menjadi tokoh terkemuka dalam sastra Romawi. Cincinnatus juga menunjukkan dua karakter Romawi, yakni fides dan pietas. Jika diterjemahkan, fides berarti "kesetiaan." Sedangkan pietas, berarti "kesalehan." Kedua sifat ini juga mendefinisikan karakter Maximus di Gladiator.

3. Perseteruan antara para Pengawal Praetorian dan Legiun

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan dalam film Gladiator (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Maximus Decimus Meridius membunuh calon algojonya, ia mengejeknya "Praetorian". Ada konteks sejarah yang nyata untuk peristiwa ini. Ketegangan serius terjadi antara Pengawal Praetorian dan Legiun.

Pengawal Praetorian memiliki reputasi yang kurang baik sebagai penjaga pribadi Kaisar Romawi. Dilansir laman History of Yesterday mereka membunuh 13 kaisar dan bahkan melelang takhta kepada penawar tertinggi.

Seiring waktu, jumlah Pengawal Praetorian juga membengkak, dari 4.500 tentara menjadi 15.000 pada akhir zaman kekaisaran, dan mereka menerima tiga kali lipat gaji legiuner seperti Maximus dan anak buahnya.

Setiap kaisar baru juga harus membayar suap besar kepada Pengawal Praetorian untuk menjaga keselamatannya. Namun, di bawah pemerintahan Kaisar Konstantinus I, Pengawal Praetorian berhasil dibubarkan.

Baca Juga: 5 Penemuan Romawi Kuno yang Jadi Inspirasi Teknologi Modern

4. Marcus Aurelius adalah sosok yang ramah dan bijaksana

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan Marcus Aurelius (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Marcus Aurelius ingin saudara angkatnya Lucius Verus memerintah bersama dengannya, sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah Romawi. Aurelius juga terkenal kutu buku dan seorang filsuf, dirinya bukanlah pemimpin militer dan negarawan yang hebat.

Menjelang akhir hayatnya, ia menulis dalam jurnal yang diterbitkan berjudul "Meditations." Karya tersebut merangkum tentang aktivitas sehari-harinya berdasarkan filosofi akan ketabahan dan keinginannya untuk terus belajar.

Film Gladiator menggambarkan Marcus Aurelius sebagai individu yang logis, bijaksana, dan kompeten, yang menghabiskan waktunya untuk berpikir. Terlebih lagi, banyak cendekiawan percaya bahwa Aurelius meninggal di perbatasan di Vindobona seperti yang digambarkan dalam film. Namun, berbeda dengan kisah nyatanya, dalam film, Aurelius dibunuh anaknya sendiri, yakni Commodus.

5. Commodus adalah sosok megalomaniak

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan Commodus (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Film Gladiator menggambarkan Commodus sebagai penjahat, dan ini tidak terlalu berlebihan, sih. Pemerintahnya terbilang singkat sebagai kaisar Romawi, ia dibunuh oleh seorang pegulat di usia 31 tahun. Pemerintahannya memicu perselisihan sipil yang mengakhiri 84 tahun stabilitas dan kemakmuran di dalam kekaisaran Romawi.

All That's Interesting merangkum bahwa Commodus adalah seorang megalomaniak paranoid yang menjadi gladiator dan menganggap bahwa dirinya adalah dewa.

Sebagai seorang kaisar, ia memiliki banyak harem. Dia juga melalaikan tugas kepemimpinannya, menyerahkannya kepada Marcia, gundiknya, dan beberapa orang lainnya yang sangat korup. Sementara itu, ia justru fokus pada karier gladiatornya, meminta bayaran dari kekaisaran sebesar 25.000 keping perak setiap kali dia bertarung.

6. Romawi memiliki senat

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?ilustrasi Senat Romawi kuno pada masa Julius Caesar (commons.wikimedia.org/Raffaele Giannetti)

Dalam film, digambarkan para senator Romawi yang menentang Commodus. Lembaga yang sudah lama berdiri ini bertahan baik di Republik maupun di Kekaisaran.

Republik runtuh dengan perebutan kekuasaan Julius Caesar pada tahun 60 SM. Ia tewas ditikam di lantai Senat Romawi oleh sekelompok senator. Melansir The Collector, senat Romawi mengalami perubahan dramatis pada pengaruh dan kekuatannya selama berabad-abad, hingga memegang kekuasaan tertinggi.

Senator juga ada lebih lama dari hampir semua institusi Roma lainnya, termasuk kaisar yang dibanggakan. Sama halnya dengan film Gladiator, konspirasi untuk menghapus Commodus dari kekuasaan memang benar adanya, ungkap Los Angeles Times.

Baca Juga: 10 Film Horor Paling Seram di Era 90-an, Dijamin Merinding

7. Hubungan yang rumit antara Commodus dan Lucilla

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?Cuplikan adegan Commodus dan Lucilla (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Hubungan antara Commodus dan saudara perempuannya, Lucilla, dalam Gladiator, bisa dibilang cukup rumit. Pasalnya, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa Commodus dan saudara perempuannya menyukai satu sama lain. 

Namun, dalam sejarahnya, Lucilla memang menjadi salah satu perempuan paling berpengaruh dan kuat secara politik di Kekaisaran, hal ini dijelaskan dalam laman Bust. Dia juga melakukan upaya pembunuhan yang gagal pada Commodus, yang akhirnya membuat Commodus membunuhnya.

Awalnya, Lucilla meminta dukungan Senat Romawi untuk membunuh saudara laki-lakinya, Commodus. Senat Romawi yang memang sudah jengkel dengan Commodus akibat kebijakannya seperti kenaikan pajak, dan menjadi pengkhianat kepada senatornya sendiri, menyetujui upaya pembunuhan tersebut. Para senator akhirnya mengirimkan seorang pembunuh untuk menghabisi Commodus.

8. Gladiator dapat memenangkan kebebasannya 

Seberapa Akurat Sejarah dalam Film Gladiator (2000)?cuplikan adegan dalam film Gladiator (dok. Universal Pictures/DreamWorks/Gladiator)

Salah satu karakter Gladiator yang paling terkenal adalah Proximo, mantan gladiator yang menjadi pemilik sesama gladiator. Dia memberi tahu Maximus bahwa ia menerima kebebasannya dari Kaisar Marcus Aurelius melalui hadiah pedang kayu.

Ketika seseorang dengan tegas memenangkan sebuah kompetisi, dan memegang kebebasannya, mereka menerima sebuah rudi dan sebuah cabang palem, simbol kebebasan yang baru dimenangkan.

Salah satu catatan sejarah terkait gladiator yang paling menarik berasal dari penyair Martial, yang menceritakan dua gladiator yang bertarung selama berjam-jam. Keberanian dan keterampilan mereka yang serasi memenangkan hati orang banyak. Kemudian, mereka menerima rudi dan cabang palem dari kaisar.

Prajurit yang paling beruntung naik ke jajaran summa rudis, kelompok elit dengan ciri khas tuniknya sendiri. Mereka membawa cambuk atau tongkat, untuk memastikan bahwa para gladiator bertempur dengan berani, terampil, dan sesuai aturan.

Dalam sebuah film sejarah, tidak semua karakter atau adegannya benar-benar akurat seperti sejarah, karena dibumbui adegan dramatis untuk membuat penonton terkesan, tetapi garis besarnya, mereka terinspirasi dengan sejarah yang sebenarnya. 

Baca Juga: Pensiun Akting, 10 Film Terbaik Bruce Willis Versi Rotten Tomatoes

Amelia Solekha Photo Community Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya