Roblox dikenal sebagai salah satu platform game online paling populer di dunia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan jutaan “experience” atau game buatan pengguna, Roblox menawarkan ruang kreatif yang luas, tapi juga menyimpan risiko yang tidak selalu terlihat oleh orang tua. Popularitasnya di Indonesia juga tinggi, terbukti banyak anak sering top-up Robux untuk membeli item atau akses game tertentu.
Namun, belakangan ini Roblox menghadapi sorotan tajam. Perusahaan tersebut memperbarui kebijakannya setelah digugat oleh berbagai pihak, termasuk Jaksa Agung negara bagian Louisiana, Amerika Serikat. Intinya, Roblox dianggap tidak cukup melindungi pemain mudanya dari konten berbahaya dan predator online. Pertanyaannya, apa saja perubahan kebijakan ini dan apa dampaknya buat anak-anak yang memainkannya?