Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Peak Tembus 10 Juta Kopi, Ini 3 Alasan di Baliknya
PEAK merupakan game survival bertema mendaki gunung. (Game Rant)

Intinya sih...

  • Game indie Peak dari Aggro Crab terjual 10 juta copy hanya dua bulan sejak rilis Juni 2025, dengan puncak 171 ribu pemain aktif bersamaan di Steam.

  • Kesuksesan didorong gameplay survival climbing unik, update besar “Mesa” yang menghadirkan biome baru dan mekanik kanibalisme, serta diskon strategis di Steam yang meningkatkan penjualan 1,7 juta copy dalam sepekan.

  • Viral di TikTok dan komunitas gamer membuat popularitasnya meluas, diperkuat sikap pro-pemain developer terhadap isu tiruan dan mikrotransaksi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Game indie kembali membuktikan tajinya di industri game global. Kali ini giliran Peak, sebuah permainan survival climbing besutan Aggro Crab yang sukses menembus angka fantastis: 10 juta kopi terjual hanya dalam waktu dua bulan sejak peluncuran perdananya pada Juni 2025.

Keberhasilan ini menempatkan Peak sebagai salah satu fenomena terbesar tahun ini, menyusul R.E.P.O. yang sebelumnya lebih dulu mencapai angka 16,8 juta kopi. Tidak hanya soal penjualan, game ini juga sempat menguasai daftar game terlaris di Steam, dengan puncaknya mencapai 171 ribu pemain aktif dalam satu waktu. Lalu, apa yang membuat Peak bisa melesat setinggi ini?

1. Gameplay unik dengan sentuhan survival climbing

cuplikan PEAK (dok. Landfall/PEAK)

Peak menawarkan sesuatu yang segar di tengah maraknya game action dan battle royale. Sebagai survival climbing game, permainan ini mengajak hingga empat pemain untuk mendaki gunung bersama, mengatasi berbagai rintangan, dan mengelola stamina pendakian. Konsep sederhana ini ternyata justru berhasil mencuri hati banyak pemain karena memberikan pengalaman kolaboratif yang penuh tantangan dan keseruan.

Fitur-fitur yang ditawarkan juga tidak biasa. Dalam update terbarunya, Peak menambahkan Mesa biome yang memperluas area eksplorasi, sekaligus menghadirkan mekanik baru berupa kanibalisme. Meskipun terdengar ekstrem, mekanik ini justru menjadi daya tarik tersendiri di komunitas, karena memberikan bumbu dramatis sekaligus kelucuan saat dimainkan bersama teman. Dari sisi konten, Peak memang mampu menyajikan gameplay yang mudah dipahami, namun sulit ditinggalkan.

2. Update besar dan diskon strategis di Steam

ilustrasi Mesa Update (dok. Aggro Crab/The Gamer)

Lonjakan terbesar penjualan Peak terjadi pada 11 Agustus 2025, ketika game ini secara global mendapat diskon 38 persen dari harga $7,99 menjadi $4,95 (di Indonesia, dari Rp69 ribu menjadi Rp43 ribu) bersamaan dengan rilisnya Mesa Update. Kombinasi update konten baru dengan penurunan harga membuatnya meroket di tangga penjualan Steam. Dalam satu minggu saja, game ini berhasil terjual 1,7 juta kopi, dengan pendapatan mencapai $6,9 juta (sekitar Rp111 miliar).

Tidak hanya itu, efek domino dari update ini membawa kembali pemain lama sekaligus menarik pemain baru. Pada puncaknya, Peak mencatat 171 ribu pemain aktif bersamaan dan lebih dari 1,3 juta pemain harian, angka yang luar biasa untuk sebuah game indie. Strategi cerdas dalam mengatur momentum update sekaligus promosi harga jelas menjadi salah satu alasan utama mengapa Peak bisa melesat ke angka 10 juta kopi.

3. Viral berkat komunitas dan media sosial

cuplikan PEAK (dok. Landfall/PEAK)

Kesuksesan Peak tidak bisa dilepaskan dari peran besar komunitas pemain dan media sosial, terutama TikTok. Berbagai video lucu maupun menegangkan yang menampilkan aksi pendakian kacau, kehabisan stamina, hingga insiden kanibalisme dalam game, menjadi bahan hiburan viral yang mendorong banyak orang untuk ikut mencoba.

Selain itu, fenomena Peak juga memunculkan berbagai tiruan di Roblox, yang meskipun kontroversial, semakin memperbesar visibilitas game ini. Menariknya, Aggro Crab selaku developer bahkan sempat menyatakan lebih rela pemain melakukan pembajakan Peak daripada memainkan versi tiruan dengan mikrotransaksi berlebihan. Sikap ini makin memperkuat simpati komunitas, sekaligus memperkuat citra Peak sebagai game yang benar-benar berpihak pada pemain.

Capaian Peak menegaskan bahwa game indie kini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Dengan modal konsep sederhana namun eksekusi tepat, game ini mampu menyaingi bahkan melampaui banyak judul AAA. Menariknya, Peak menjadi game indie kedua yang menembus 10 juta kopi di 2025, setelah R.E.P.O. yang lebih dulu mencatatkan rekor 16,8 juta penjualan.

Lebih dari sekadar angka penjualan, kesuksesan Peak menunjukkan bagaimana kombinasi gameplay kreatif, strategi promosi yang jitu, serta dukungan komunitas bisa melahirkan fenomena besar di industri game. Ke depan, akan menarik untuk melihat bagaimana Aggro Crab terus mengembangkan Peak dan apakah ia bisa mempertahankan momentum kesuksesan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team