8 Mouse Razer Terbaik untuk Gaming di 2024

Kabar gembira bagi kamu yang mencari mouse Razer berkualitas dengan harga terjangkau! Razer Cobra hadir sebagai opsi ideal bagi kamu yang tidak ingin mengeluarkan biaya hingga jutaan untuk sebuah mouse.

Mouse kabel Razer Cobra memiliki banyak persamaan dengan Razer Viper Mini, mouse gaming favorit sebelumnya untuk pengguna Razer dengan budget terbatas. Razer Cobra menawarkan performa gaming luar biasa dengan desain yang ringan dan ringkas.

Memang Cobra bukanlah mouse Razer paling canggih, namun untuk harganya mouse ini dibekali fitur premium yang menggiurkan. Sensornya mendukung DPI hingga 8.500, mungkin tidak terlalu tinggi namun tetap akurat. Peningkatan utama sensor ini dibanding Viper Mini adalah jarak angkat yang lebih rendah.

Spesifikasi:

• Weight: 58 g
• Sensor and DPI: Optical 8500 DPI
• Switches: Optical Mouse Switches Gen-3
• RGB Lighting: Yes
• Programmable Buttons: 6
• Connectivity: USB-A wired
• DPI: 8500 DPI
• IPS: 300 IPS
• Polling Rate: 1,000 Hz
• Acceleration: 35 g
• Harga: Rp619 ribu

Jarak angkat yang tinggi menjadi keluhan pengguna Viper Mini, dan peningkatan ini menunjukkan Razer memperhatikan masukan pengguna. Sensor baru yang lebih baik dan latensi klik yang sangat rendah membuat mouse Razer Cobra ini menyenangkan untuk digunakan dalam game kompetitif maupun kasual.

Tidak semua gamer menginginkan mouse gaming berukuran besar, terutama saat bepergian dengan laptop gaming. Razer memahami kebutuhan ini, dan Razer Orochi V2 hadir sebagai salah satu mouse gaming paling portabel dan ringan di pasaran. Bobotnya kurang dari 60 gram dan hanya membutuhkan baterai AA atau AAA. Penggunaan baterai memang mengurangi keunggulan ringannya, namun bentuk Orochi V2 yang ringkas seperti telur mengatasi kekurangan tersebut.

Razer Orochi V2 dapat terhubung ke PC dan perangkat lain melalui Bluetooth atau menggunakan teknologi nirkabel Razer Hyperspeed dengan dongle USB di bawah mouse. Koneksi Bluetooth meningkatkan masa pakai baterai dari 425 menjadi 950 jam, tetapi teknologi RF Razer menawarkan performa gaming terbaik dengan latensi rendah.

Spesifikasi:

• Weight: 59.82 g
• Sensor and DPI: Optical, 18000 DPI
• Switches: Mechanical
• RGB Lighting: No
• Programmable Buttons: 6
• Connectivity: HyperSpeed 2.4GHz wireless + Bluetooth
• Wireless: Yes
• Battery Life: 425-950 hours
• IPS: 450
• Acceleration: 40 G
• Dimensions: 4.25" 2.46" 1.50"
• Harga: Rp619 ribu

Razer Orochi V2 yang mungil ini ideal untuk gamer yang menggunakan gaya genggaman fingertip (ujung jari). Genggaman ini memungkinkan kamu menggerakkan Orochi V2 dengan mudah di atas mousepad dengan sedikit kontak. Gaya genggaman fingertip memang lebih sulit dikuasai, namun Orochi V2 juga kompatibel dengan genggaman telapak tangan dan claw (cakar).

Meskipun Logitech G305 populer di kalangan gamer dengan tangan kecil, Razer Orochi V2 jauh lebih ringan dan nyaman digenggam bagi banyak pengguna. Dilengkapi dengan sakelar mekanis yang tahan hingga 60 juta klik dan DPI maksimum 18.000 yang mumpuni, Orochi V2 adalah mouse gaming terbaik untuk gamer aktif yang selalu bepergian.

Bagi gamer yang tidak ingin repot mengisi daya perangkat tambahan, mouse gaming kabel masih menjadi pilihan utama. Apalagi kabel USB kini semakin ringan dan fleksibel. Razer DeathAdder V3 memiliki kemiripan dengan versi nirkabelnya, DeathAdder V3 Pro namun ada perbedaan performa yang perlu dipertimbangkan.

Bentuk DeathAdder V3 menyerupai Viper V3 HyperSpeed, dengan tonjolan punggung yang menonjol dan sisi-sisi yang agak lurus. Desain ini mengakomodasi berbagai gaya genggaman, kamu yang memiliki tangan yang lebih kecil mungkin kesulitan meraih bagian depan mouse. DeathAdder V3 termasuk mouse berukuran besar untuk kategori mouse ringan, membuat bobotnya yang hanya 59 gram semakin mengesankan.

Spesifikasi:

• Weight: 59 grams
• Programmable Buttons: 6
• Sensor: Optical, 30K DPI
• Wireless?: No
• Harga: Rp1 jutaan

Memilih mouse gaming kabel biasanya menawarkan beberapa keunggulan yang pada versi nirkabel harus dibayar lebih mahal. DeathAdder V3 mendukung polling rate 8.000 Hz, sementara V3 Pro memerlukan dongle nirkabel HyperSpeed terpisah untuk mencapai spesifikasi ini. Polling rate tinggi memastikan pergerakan mouse terlacak PC gaming secara presisi.

Namun, DeathAdder V3 memiliki kekurangan dalam hal tata letak tombol. Hanya ada lima tombol dan pengaturan DPI tersembunyi di bagian bawah mouse. Ditambah dengan scroll wheel standar, DeathAdder V3 lebih cocok untuk game FPS daripada MMO yang membutuhkan lebih banyak perintah.

Meskipun beberapa gamer hardcore masih enggan menggunakan mouse nirkabel, teknologi ini semakin diterima di kalangan pemain esports profesional. Razer Viper V2 Pro adalah salah satu mouse nirkabel terpopuler di ranah gaming profesional, dan menariknya, mouse ini juga dapat digunakan dalam mode kabel. Dirilis pada tahun 2022, Viper V2 Pro tetap menjadi yang terdepan dalam teknologi mouse gaming Razer.

Bahkan hingga saat ini, belum banyak mouse Razer yang bisa menandinginya. Mouse ini dibekali sakelar yang sangat awet, tahan hingga 90 juta klik bahkan mungkin melebihi masa pakai mouse itu sendiri. Sensor laser 30K DPI dan kemampuan upgrade ke polling rate 4000 Hz melalui Razer HyperPolling Wireless Dongle (dijual terpisah) menjadikan Viper V2 Pro salah satu mouse gaming tercanggih saat ini.

Spesifikasi:

• Weight: 58 g
• Sensor: Focus Pro 30k Optical Sensor
• Wireless?: Yes
• Dimensions: 5.11" x 2.96" x 1.7"
• Battery: Up To 80 Hours
• Color Options: Black, White
• Connectivity: Wireless Dongle, USB-C Cable
• Programmable Buttons: 5
• Harga: Rp1,4 jutaan

Dengan bobot yang sangat ringan (58 gram) berkat material yang kokoh, Razer Viper V2 Pro dinobatkan sebagai mouse gaming nirkabel terbaik pilihan IDN Times.

Razer Pro Click mungkin bukan mouse khusus gaming, namun performa dan kenyamanannya tidak bisa diremehkan. Pro Click adalah salah satu mouse Razer paling ergonomis yang pernah ada. Di balik desainnya yang simpel, tersembunyi sensor berakurasi tinggi dan polling rate yang dapat disesuaikan hingga 1.000 Hz. Tidak hanya itu, latensi klik Pro Click yang sangat rendah bahkan menyaingi mouse gaming Razer kelas atas.

Dalam hal kenyamanan, kamu akan kesulitan menemukan mouse lain yang menawarkan dukungan lebih baik dan posisi tangan yang lebih sehat dibanding Pro Click. Razer bekerja sama dengan Humanscale, perusahaan ternama di bidang perlengkapan ergonomis, untuk menghadirkan desain Pro Click yang luar biasa. Desain miring dan penyangga telapak tangan ekstra mencegah pergelangan tangan kamu berada dalam posisi yang sama di meja, sehingga mengurangi kelelahan dan mendukung postur lengan yang lebih baik.

Spesifikasi:

• Weight: 106 grams
• Programmable Buttons: 8
• Connectivity: 2.4 GHz and Bluetooth
• IPS: 450
• Switches: Mechanical
• Battery Life: Up to 400 hours (on BT), 200 hours (on 2.4 GHz)
• Multi-Device Pairing: Up to 4 devices
• DPI: 16000
• Harga: Rp1,5 jutaan

Kemiringannya tidak sedrastis mouse vertikal, namun Pro Click menawarkan keseimbangan sempurna antara kenyamanan dan kemudahan penggunaan. Salah satu faktor penting dari mouse nirkabel yang baik adalah daya tahan baterainya. Dan dalam hal ini, Pro Click kembali unggul. Dengan daya tahan hingga 400 jam saat terhubung melalui Bluetooth dan 200 jam melalui 2.4 GHz, Pro Click mengungguli sebagian besar mouse nirkabel lainnya.

Razer Cobra Pro menawarkan teknologi canggih yang sudah familiar di kalangan gamer, namun dikemas dalam bodi mouse berukuran 77 gram yang relatif ringan. Cobra Pro memang tidak se-ringan DeathAdder V3 Pro, namun pencahayaan Chroma RGB 11-zonanya bersaing dengan Basilisk V3 Pro. Desain simetrisnya cocok untuk banyak gamer, tetapi pengguna gaya genggaman telapak tangan dengan tangan besar mungkin akan kesulitan memegangnya.

Razer mengiklankan Cobra Pro dengan sepuluh perintah yang dapat disesuaikan, namun pada kenyataannya tombol yang dapat diprogram termasuk pengalih DPI dan gerakan scroll wheel standar. Dua tombol di sisi kiri membuat Cobra Pro lebih cocok untuk game FPS dibanding MMO. Namun, perangkat lunak Synapse memungkinkan pengguna untuk membuat makro detail dan menerapkannya ke setiap tombol, pengalih, dan scroll wheel pada Cobra Pro.

Dalam upayanya menjadi mouse Razer terbaik, Cobra Pro menggunakan sensor optik Focus Pro 30.000 DPI dan sakelar optik Gen 3 yang diklaim tahan hingga 90 juta klik. Hasilnya, mouse ini menawarkan spesifikasi mengesankan seperti akselerasi maksimum 70 G dan IPS 750. Pada kenyataannya, hanya gamer kompetitif yang mungkin akan memaksimalkan potensi Cobra Pro, tetapi setidaknya kemampuannya sesuai dengan banderolnya yang mahal.

Spesifikasi:

• Weight: 77 g
• Sensor: Focus Pro 30K Optical Sensor
• Wireless?: Yes
• Dimensions: 4.71" x 2.46" x 1.50"
• Battery: 170 hours max
• Connectivity: RF, Bluetooth, Wired
• Programmable Buttons: 10
• Harga: Rp2 jutaan

Sesuai dengan harganya, Razer Cobra Pro menawarkan beragam opsi konektivitas. Kamu dapat menggunakan Hyperspeed Wireless, Bluetooth, atau kabel USB-C SpeedFlex yang disertakan. Daya tahan baterainya luar biasa, mencapai 100 jam dengan dongle USB RF atau 170 jam dengan koneksi Bluetooth. Meski dijual terpisah, Cobra Pro kompatibel dengan Razer Wireless Charging Puck dan Mouse Dock Pro terbaru.

Razer Cobra Pro berhasil mengecilkan ukuran mouse gaming kelas atas Razer tanpa mengorbankan fitur atau efek RGB yang memukau. Tidak heran, harganya pun mahal. Namun, kamu yang mencari mouse FPS berfokus performa dengan bobot yang lebih mantap dibanding mouse ultralight, Razer Cobra Pro adalah pilihan yang tepat.

Tren mouse gaming RGB memang sedang marak, namun ada beberapa kelemahan dibandingkan periferal Razer Chroma lain seperti keyboard dan speaker. Biasanya, pencahayaan RGB pada mouse terletak di bawah logo, sehingga tertutup telapak tangan saat digunakan. Selain itu, cahaya yang terang bisa cepat menguras baterai mouse nirkabel. Namun, Razer Basilisk Ultimate berhasil mengatasi sebagian kekurangan ini melalui efek RGB-nya.

Basilisk Ultimate memiliki 14 zona pencahayaan RGB yang memanjang di sisi samping mouse, dan ini sudah cukup memukau. Kelebihan lainnya adalah mouse ini biasanya dijual beserta charging dock Razer yang kompatibel dengan ekosistem pencahayaan Chroma. Dock ini memiliki nilai tersendiri karena dapat diprogram melalui software Synapse untuk menampilkan sisa baterai Basilisk Ultimate.

Spesifikasi:

• Weight: 107 g
• Sensor and DPI: Focus+ 20K Optical Sensor
• RGB Lighting: 14 Zones
• Programmable Buttons: 11
• Connectivity: Razer HyperSpeed Wireless
• Wireless: Yes
• Battery Life: Up To 100 Hours
• DPI: 2600
• IPS: 650
• Polling Rate: 4000 Hz
• Acceleration: 40 g
• Harga: Rp2,6 jutaan

Razer Basilisk Ultimate ditujukan terutama untuk gamer tangan kanan, dan bobotnya yang 107 gram membuatnya kurang ideal untuk dibawa bepergian. Kekurangan lainnya adalah tidak adanya koneksi Bluetooth. Meskipun demikian, mouse ini pasti akan disukai para penggemar game FPS hardcore dengan latensi klik yang sangat rendah dan DPI yang dapat disesuaikan hingga 20.000.

Tombol multifungsi di sisi kiri memang terasa kurang pas, tetapi kamu dapat memprogram ulang fungsinya untuk hal-hal lain seperti penyesuaian DPI atau aksi lain dalam game. Di samping beberapa kekurangan terkait penempatan tombol, pesona Basilisk Ultimate dengan cahayanya yang memukau tak terbantahkan. Apalagi jika dipadukan dengan charging dock RGB yang dapat diisi ulang, menjadikan Basilisk Ultimate mouse Razer terbaik untuk pecinta RGB.

Dengan daya tahan baterai hingga 300 jam, Naga V2 Pro mampu bertahan selama berminggu-minggu tanpa perlu diisi ulang. Namun, keunggulan utama mouse ini bukanlah masa pakainya yang fantastis. Naga V2 Pro dirancang khusus untuk genre MMO yang menuntut banyak fungsi tombol, dan bobotnya yang lebih berat mengakomodasi hal tersebut.

Razer Naga V2 Pro memanfaatkan area permukaan ekstra dengan baik. Ditambah lagi, tiga pelat samping yang dapat diganti memungkinkan kamu memilih konfigurasi yang sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk keperluan kantor, game FPS atau RPG, atau tata letak tombol MMO klasik yang membuat mouse Naga pertama kali begitu digemari.

Spesifikasi:

• Weight: 134 g
• Sensor and DPI: Focus Pro 30K Optical Sensor
• RGB Lighting: 2 Zones
• Programmable Buttons: 10 / 14 / 20
• Connectivity: Wireless USB Dongle, BT, USB C
• Wireless: Yes
• Battery Life: Up To 150 Hours (HyperSpeed) or 300 Hours (Bluetooth)
• Compatibility: Charging Dock & Charging Puck
• Harga: Rp2,7 jutaan

Memiliki kualitas build kokoh, pelat samping yang dapat diganti, dan daya tahan baterai luar biasa, Naga V2 Pro menawarkan banyak hal bagi gamer MMO yang ingin meningkatkan performa bermainnya.

Dibandingkan dengan Razer Naga Pro versi sebelumnya, versi terbaru mouse MMO ini memiliki sensor Focus Pro 30k yang lebih baik dan sakelar optik yang ditingkatkan. Namun, perbedaan fitur dan performa tergolong minor. 

Razer menawarkan berbagai pilihan mouse gaming luar biasa untuk tahun 2024, dengan opsi untuk memenuhi kebutuhan dan anggaran setiap gamer. Pilihan terbaik bagi kamu akan bergantung pada preferensi gaya genggaman, jenis game yang dimainkan, dan fitur yang kamu anggap penting. Pertimbangkan dengan cermat faktor-faktor tersebut sebelum memilih mouse Razer yang akan meningkatkan pengalaman bermain game kamu!