Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Poster game Minecraft. (Dok. Nintendo)

Intinya sih...

  • Studio indie sukses besar dengan game Fruit Ninja, raih 1 juta download dalam 3 bulan
  • Palworld, game survival mirip Pokemon, terjual 15 juta kopi dalam sebulan di Steam
  • Game Untitled Goose Game dan Five Nights at Freddy's mencapai kesuksesan besar meski dibuat oleh studio kecil

Membuat game memang tidak mudah, apalagi jika kamu memiliki dana dan sumber daya yang terbatas. Tak heran jika studio game kecil sulit bersaing dengan studio-studio game raksasa dengan ratusan karyawan.

Meski begitu, ada pula game-game yang dibuat studio indie yang kecil tetapi berhasil mencapai kesuksesan. Game-game ini jadi bukti kalau siapa saja bisa bersaing dan sukses dengan semangat dan dedikasi. Simak 8 di antaranya di bawah ini!

1. Fruit Ninja

Ingatkah kamu akan game Fruit Ninja? Game dari Halfbrick Studios ini dirilis pada tahun 2010 silam. Halfbrick Studios sendiri berfokus membuat game untuk studio-studio lebih besar di luar negeri.

Melalui channel YouTube-nya, pembuat Fruit Ninja, Luke Muscat, menceritakan kisahnya merancang game ini. Pada 2009, krisis ekonomi melanda dunia, termasuk Australia, tempat Halfbrick Studios berlokasi. Krisis finansial ini memengaruhi industri game. Luke memutuskan, ia dan tim hanya punya waktu setahun untuk merilis game yang bisa menghasilkan cukup uang sebelum studio mereka terancam bangkrut.

Luke dan timnya mengajukan ide demi ide game setiap minggu. Hingga akhirnya, Luke mendapat ide membuat game Fruit Ninja setelah melihat iklan pisau di televisi yang bisa memotong buah-buahan di udara. Fruit Ninja rilis pada April 2010, dan tiga bulan kemudian, game ini sudah mencapai 1 juta download!

2. Palworld

Game yang rilis pada awal tahun lalu ini langsung booming karena dijuluki mirip game Pokemon yang mendunia. Meski monster Palworld dan Pokemon memang memiliki kesamaan yang membuat banyak perhatian tertuju pada game ini, Palworld tetap memiliki banyak elemen original yang membuat pemain betah.

Gameplay berbasis survival dengan elemen tembak-menembak membuat game ini seru untuk dimainkan. Dalam sebulan saja, versi early access dari game ini sudah mencapai 15 juta penjualan di Steam, dikutip dari Gematsu. Banyak yang menganggap Palworld menyajikan pengalaman bermain game yang lebih seru dibandingkan Pokemon yang gameplay-nya sama-sama saja selama bertahun-tahun.

3. Untitled Goose Game

Game berjudul unik ini berasal dari studio House House dan rilis pada 2019 lalu. House House sendiri hanya terdiri atas 4 orang, lho!

Di game ini, kamu berperan sebagai seekor angsa yang harus mengganggu aktivitas warga di suatu desa. Premisnya saja sudah unik, bukan? Idenya muncul saat salah satu anggota tim House House memperlihatkan stok foto seekor angsa.

Setelah menyelesaikan game pertama mereka, House House ingin membuat game single player yang berlatar di sebuah komunitas. Mereka juga ingin karakter yang bisa dikendalikan.

Akhirnya, House House memutuskan kembali pada ide angsa tersebut dan membuatnya jadi game! Dari Untitled Goose Game kita belajar, ide-ide unik kita bisa jadi game yang sangat sukses.

4. Among Us

Tahun 2020 lalu, saat semua orang harus menjaga jarak dan tinggal di rumah sebisa mungkin, Among Us jadi game yang viral di mana-mana. Padahal, game dari studio InnerSloth ini sudah ada sejak tahun 2018.

Game ini melibatkan dua peran, yaitu crewmate dan impostor. Pemain yang berperan sebagai crewmate berfokus menyelesaikan tugas demi tugas, sementara impostor harus menyabotase dan membunuh crewmate tanpa ketahuan. Crewmate pun harus mencari tahu siapa si impostor sebelum mereka juga terbunuh.

Among Us bisa dimainkan di PC maupun mobile, sehingga game ini populer tidak hanya di kalangan gamer, tetapi juga orang yang hanya mencari sesuatu untuk mengisi waktu luang selama pandemi.

Kalau kamu membuat game yang tidak langsung sukses saat pertama kali rilis, tak usah berkecil hati. Sama seperti Among Us, game buatanmu bisa saja viral di waktu yang tepat.

5. Five Nights at Freddy's

Penggemar game horor pasti familiar dengan Five Nights at Freddy’s yang dibuat Scott Cawthon di tahun 2014. Di game ini, kita berperan sebagai seorang petugas sekuriti yang menjaga sebuah restoran pizza pada malam hari. Masalahnya, restoran pizza ini memiliki sekumpulan robot binatang yang bisa bergerak sendiri di malam hari.

Scott Cawthon memulai kariernya sebagai pembuat game untuk segala umur. Sayangnya, game-game buatannya tidak mengalami kesuksesan, malah dikritik karena karakter buatannya tampak terlalu seram.

Scott pun berfokus pada aspek seram ini dan membuat game horor. Scott menggunakan foto-foto robot binatang di restoran Chuck-E-Cheese dan menjadikannya inspirasi latar bagi game Five Nights at Freddy’s. Game ini semakin populer sejak banyak YouTuber terkenal memainkannya. Five Nights at Freddy’s jadi dapat “marketing” gratis yang sangat efektif!

6. Stardew Valley

Stardew Valley sangat cocok bagi pencinta game simulasi berkebun yang cozy. Di game ini, setelah mewarisi sepetak tanah dari sang kakek, kamu perlu mengurus kebun terbengkalai ini. Namun tak hanya mengurus kebun, kamu juga bisa berinteraksi dengan penduduk kota lain.

Tahukah kamu, game ini dibuat oleh satu orang saja, yaitu Eric Barone alias ConcernedApe. Dalam wawancara dengan GQ, ia bercerita bahwa Stardew Valley lahir dari pengalamannya bermain game Harvest Moon dan keinginannya membuat versi yang lebih menarik.

Eric butuh waktu empat setengah tahun untuk membuat Stardew Valley seorang diri, mulai dari desain karakter, animasi, pemrograman, komposisi musik, hingga jalan ceritanya. Dananya pun berasal dari pekerjaan paruh waktunya. Hingga akhirnya usahanya berbuah manis dengan terciptanya Stardew Valley. Kerja keras dan dedikasinya inspiratif banget!

7. Undertale

Developer Toby Fox menciptakan Undertale di tahun 2015 lalu. Game RPG ini langsung digemari karena soundtrack yang enak didengar dan karakter-karakter yang unik.

Di game ini, kita berperan sebagai seorang anak yang jatuh ke Underground, sebuah wilayah luas di bawah permukaan Bumi. Untuk kembali ke permukaan, kita harus menghadapi berbagai jenis monster.

Uniknya, kita tidak harus membunuh monster yang kita temukan, melainkan kita juga bisa memilih untuk menenangkan mereka. Keputusan-keputusan yang berbeda ini akan memengaruhi gameplay kita, sehingga kita akan mendapat opsi dialog dan karakter yang berbeda-beda pula. Pemain jadi penasaran mencari berbagai rute Undertale!

8. Minecraft

Gamer mana yang tidak kenal Minecraft? Game ini awalnya dirilis studio indie Mojang pada tahun 2011 silam. Minecraft pun langsung digemari karena pemain punya potensi tidak terbatas dalam berkreasi.

Di tahun 2014, studio Mojang bahkan dibeli oleh Microsoft. Hingga sekarang pun, Minecraft masih banyak dimainkan oleh orang dari berbagai kalangan usia. Mode-mode permainan yang diciptakan oleh komunitas pemain pun membuat game ini tetap seru meski sudah ada selama belasan tahun.

Meski studio-studio besar seperti Nintendo dan SEGA kerap membuat game terkenal, studio-studio indie pun bisa menghasilkan game yang menyaingi popularitas studio raksasa. Semoga kisah sukses 8 game dari studio indie yang kecil ini bisa menginspirasi para game developer di luar sana!

Editorial Team