Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ready or Not Kena Review Bomb, Ketika Sensor Menjadi Perdebatan

Ready or Not (dok. VOID Interactive/Ready or Not)
Intinya sih...
  • Ready or Not adalah game FPS taktis kontroversial dengan simulasi polisi brutal dan realistis.
  • Tuduhan penyensoran terhadap versi konsol memicu gelombang review bombing di Steam.
  • VOID Interactive menegaskan penyesuaian konten minimal demi peluncuran global lintas platform.

Meski telah lama dikenal sebagai game FPS taktis yang kontroversial, Ready or Not kembali jadi sorotan publik. Bukan karena kontennya yang provokatif, melainkan karena tudingan penyensoran yang memicu gelombang review bomb di Steam.

Game besutan VOID Interactive ini tengah diserang oleh sebagian pemain PC, usai diumumkan bahwa versi konsolnya mengalami sejumlah penyesuaian konten yang ikut berdampak pada versi PC. Namun benarkah game ini disensor sedemikian rupa? Dan bagaimana tanggapan resmi sang pengembang?

1. Apa itu Ready or Not?

cuplikan Ready or Not (dok. VOID Interactive/Ready or Not)

Ready or Not adalah game tactical first-person shooter (FPS) yang dikenal dengan pendekatannya terhadap skenario-skenario ekstrem seperti penyanderaan, penggerebekan narkoba, hingga level yang menampilkan kekerasan terhadap anak dan masyarakat sipil. Dirilis secara penuh pada Desember 2023 setelah melewati fase Early Access sejak 2021, game ini mendapatkan reputasi sebagai simulasi polisi yang brutal dan realistis dan karena itu pula, tidak lepas dari kontroversi.

2. Tuduhan “censorship” jelang rilis konsol

cuplikan Ready or Not (dok. VOID Interactive/Ready or Not)

Pada awal Juli 2025, VOID Interactive merilis pernyataan bahwa mereka melakukan beberapa penyesuaian pada Ready or Not untuk memastikan kelayakan rilis versi konsol pada 15 Juli mendatang. Perubahan ini mencakup:

  • Hilangnya efek dismemberment pasca-kematian

  • Perubahan animasi anak dalam level “Twisted Nerve” dari kejang menjadi tidur

  • Pengurangan nudity dan perubahan kostum karakter tertentu

  • Revisi visual pada misi yang menampilkan “photo of minors

Menurut VOID, semua perubahan ini adalah hasil tuntutan dari pihak rating dan platform konsol (seperti ESRB, PEGI, dan USK), bukan keputusan kreatif. Mereka juga menegaskan bahwa sebagian besar konten tetap utuh, dan bahwa revisi visual bersifat minimal. “Kalau kami tidak memberitahu, kebanyakan pemain tidak akan menyadari adanya perubahan,” tulis tim pengembang.

Namun bagi sebagian komunitas, penyesuaian ini dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap pemain PC. “Saya membayar untuk game dewasa, bukan versi disensor demi konsol,” tulis salah satu ulasan negatif. Beberapa pemain juga menuduh VOID terlalu tunduk pada regulasi pasar dan “malas” karena tidak merilis versi berbeda untuk PC dan konsol.

3. Review bombing dan dampaknya

Review bombing Ready or Not di Steam. (dok. VOID Interactive/Ready or Not)

Hasilnya? Gelombang review negatif menyerbu halaman Ready or Not di Steam. Meskipun skor keseluruhan tetap “Very Positive”, review terbaru kini turun menjadi “Mostly Negative”. Komentar-komentar bernada protes membanjiri forum Steam, banyak di antaranya mengecam keputusan VOID yang dinilai “menyerah” pada sensor eksternal.

Namun tidak semua pemain setuju. Sebagian lainnya menyebut bahwa perubahan ini tidak terlalu berdampak pada esensi gameplay. “Selama atmosfer tetap mencekam dan gameplay tetap solid, saya tidak peduli,” tulis salah satu komentar yang lebih netral.

4. Tanggapan lanjutan dari VOID Interactive

Tangkapan layar “before-and-after” (dok. VOID Interactive/Ready or Not)

Menanggapi kritik yang membesar, VOID kembali mengeluarkan pernyataan resmi lengkap dengan tangkapan layar “before-and-after” sebagai bukti bahwa atmosfer dan intensitas tetap terjaga. Mereka menekankan bahwa:

“Efek gore dan kekerasan tetap utuh. Kami hanya melakukan perubahan visual minimal yang benar-benar diwajibkan secara legal.”

VOID juga menyoroti bahwa sebagai game dengan tema hiperealistik, Ready or Not memang berada dalam pengawasan yang lebih ketat dibandingkan game fiksi biasa. Mereka mengaku tidak setuju sepenuhnya dengan regulasi tersebut, tapi menyatakan bahwa tidak ada kompromi terhadap visi kreatif mereka hanya adaptasi demi peluncuran global lintas platform.

5. Batas tipis antara sensor dan stabilitas

cuplikan Ready or Not (dok. VOID Interactive/Ready or Not)

Salah satu argumen yang disampaikan VOID adalah bahwa membuat dua versi berbeda (PC dan konsol) akan memperbesar risiko bug dan membuat proses pengembangan tidak stabil. Dalam dunia game live service dan multiplatform, keputusan ini memang menjadi dilema tersendiri: apakah harus mempertahankan orisinalitas penuh, atau menyesuaikan demi jangkauan audiens yang lebih luas? VOID memilih opsi kedua dan sebagian pemain tidak bisa menerima kompromi tersebut.

Kasus Ready or Not memperlihatkan dinamika unik antara pengembang game, platform distribusi, dan komunitas pemain. Di satu sisi, ada keinginan untuk mempertahankan imersi dan kebebasan berekspresi. Di sisi lain, ada tekanan regulatif dan kebutuhan akan stabilitas rilis lintas platform.

Apakah perubahan ini mengganggu pengalaman bermain? Itu mungkin tergantung perspektifmu sebagai pemain. Tapi yang jelas, kasus ini menjadi pengingat bahwa bahkan dalam game pun, batas antara idealisme dan realitas kadang tidak sehitam-putih yang kita kira.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us