Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Game Silksong Lebih Sulit dari Hollow Knight? Ini Penjelasan Developer
Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry)

Intinya sih...

  • Team Cherry menjelaskan Silksong lebih sulit karena Hornet lebih gesit, sehingga musuh dibuat lebih cerdas dan agresif.

  • Musuh dasar dirancang dengan pola gerakan kompleks, bahkan terinspirasi dari move-set bos di game sebelumnya.

  • Meski menekankan tantangan, pemain diberi kebebasan jalur dan opsi mitigasi, sementara patch awal dirilis untuk menyeimbangkan kesulitan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak perilisannya, Hollow Knight: Silksong langsung jadi perbincangan besar di komunitas gamer. Game ini memecahkan rekor jumlah pemain bersamaan di Steam dan menuai banyak pujian kritikus. Namun di balik kesuksesan tersebut, muncul juga diskusi sengit soal tingkat kesulitannya.

Sebagian pemain merasa Silksong terlalu sulit, bahkan ada yang menyebutnya tidak adil. Forum, subreddit, hingga ulasan Steam dipenuhi keluhan soal runback yang panjang dan miniboss awal yang bikin frustasi. Menanggapi hal ini, tim pengembang Team Cherry akhirnya buka suara dan menjelaskan filosofi desain di balik kesulitan Silksong.

1. Hornet lebih gesit, musuh harus lebih pintar

cuplikan Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry/Hollow Knight: Silksong)

Salah satu alasan utama Silksong terasa lebih menantang dibanding pendahulunya adalah karena karakter utama yang berbeda. Hornet, tokoh yang bisa dimainkan di Silksong, punya kemampuan lebih gesit dan lincah dibanding Knight dari Hollow Knight pertama.

“Hornet pada dasarnya lebih lincah dan terampil dibandingkan Knight, jadi bahkan musuh level dasar pun harus dibuat lebih rumit dan lebih cerdas,” ucap Ari Gibson dari Team Cherry dikutip Dexerto. Dengan kata lain, karena Hornet lebih kuat sejak awal, musuh pun harus dibuat lebih cerdas dan agresif agar seimbang.

2. Musuh dasar dibangun dari move-set bos

cuplikan Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry/Hollow Knight: Silksong)

Perubahan di Silksong bukan sekadar menambah kekuatan musuh. William Pellen dari Team Cherry menjelaskan bahwa bahkan musuh level rendah dirancang dengan pola gerakan yang lebih kompleks. “Prajurit semut dasar dibangun dari set gerakan yang sama dengan bos Hornet di game pertama,” ungkapnya.

Ia menambahkan, “Intinya tetap ada gerakan dash, melompat, dan menyerang ke bawah, lalu kami tambahkan kemampuan untuk menghindar dan mengecek lawan. Berbeda dengan musuh Knight, musuh Hornet harus punya lebih banyak cara untuk menangkapnya ketika ia mencoba menjauh.” Dengan begitu, musuh dasar di Silksong memiliki variasi serangan lebih rumit dibandingkan musuh di Hollow Knight.

3. Filosofi desain: Kebebasan menghadapi tantangan

cuplikan Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry/Hollow Knight: Silksong)

Team Cherry mengakui bahwa Silksong memiliki momen dengan tingkat kesulitan yang curam. Namun, pemain tetap diberi kebebasan memilih jalur. “Silksong memang punya beberapa momen sulit, tapi dengan kebebasan yang lebih luas, pemain selalu bisa memilih ke mana akan pergi dan apa yang akan dilakukan,” ujar Gibson.

Ia menambahkan, ada banyak cara untuk mengurangi tingkat kesulitan. “Pemain bisa melakukannya lewat eksplorasi, belajar, atau bahkan menghindari tantangan sama sekali, bukan terjebak begitu saja,” jelasnya. Dengan begitu, eksplorasi dan eksperimen menjadi kunci agar permainan tidak terasa buntu.

4. Penyesuaian setelah rilis

cuplikan Hollow Knight: Silksong (dok. Team Cherry/Hollow Knight: Silksong)

Walau mempertahankan filosofi desain mereka, Team Cherry juga tidak menutup mata pada kritik. Silksong sudah mendapat patch pertama yang membuat bagian awal permainan jadi lebih ramah bagi pemain baru. Bahkan, pembaruan kedua sudah disiapkan untuk menyeimbangkan pengalaman lebih jauh.

Hal ini menunjukkan bahwa meski punya visi kuat soal gameplay menantang, Team Cherry tetap mendengarkan komunitas. Mereka berusaha menjaga keseimbangan antara menghadirkan tantangan yang memuaskan sekaligus tidak membuat pemain cepat menyerah.

Debat tentang tingkat kesulitan di Hollow Knight: Silksong mungkin masih akan terus berlangsung. Bagi sebagian pemain, tantangan ekstra ini justru jadi daya tarik utama. Namun bagi yang lain, level kesulitan tinggi bisa terasa melelahkan dan membuat frustrasi.

Yang jelas, lewat penjelasan Ari Gibson dan William Pellen, kini lebih jelas bahwa desain Silksong memang sengaja dibuat menyesuaikan karakter Hornet yang lebih gesit dan skillful. Pada akhirnya, game ini bukan hanya ujian refleks, tapi juga strategi dalam memilih jalur, menguasai mekanik, dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk tumbuh lebih kuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team