Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lahan virtual Alun-alun Utara Yogyakarta yang diperjualbelikan di situs Next Earth. (Tangkapan layar nextearth.io)

Yogyakarta, IDN Times - Penjualan Alun-alun Utara Yogyakarta, Gedung Agung hingga Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sempat membuat heboh media sosial. Ketiganya dijual di situs yang bernama Next Earth. Tidak banyak yang tahu apa itu Next Earth. Hanya, masyarakat sudah terlanjur gaduh saat mengetahui Alun-alun hingga Monas ‘dijual’ secara bebas, pun dengan harga yang lumayan miring.

Lalu apa sebenarnya Next Earth ini? Dan bagaimana bisa laman tersebut menjual tempat-tempat penting di Indonesia tanpa sepengetahuan pemerintah? Mari simak 3 fakta Next Earth ini supaya paham dan tak salah sangka.

1. Tidak menjual tanah secara nyata, melainkan replika bumi secara virtual

Tangkapan layar alun-alun utara dengan peta next earth (instagram.com/petarungkota)

Dilansir dari laman nextearth.io, Next Earth adalah sebuah platform metaverse berbasis blockchain yang menyediakan tanah di Bumi virtual yang kemudian dapat dibeli dan dijual. Bisa dibilang, Next Earth merupakan replika dari bumi yang terintegrasi dengan DeFi dan DAO sehingga penggunanya bisa memiliki lahan di berbagai wilayah yang ada di bumi, baik itu berupa tanah, bangunan, bahkan tempat-tempat penting seperti Alun-alun Utara tadi.

Nah, jika melakukan transaksi jual beli aset di Bumi, kamu akan mendapatkan sertifikat bukan? Sama halnya dengan yang ada di Next Earth, kamu yang memiliki sebuah aset di sana akan tercatat dalam non-fungible token (NFT). NFT inilah nanti yang bisa diperjualbelikan melalui marketplace yang tengah dibangun oleh Next Earth.

2. Menjadi bisnis yang menggiurkan bagi pemain kripto

Editorial Team

Tonton lebih seru di