Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Beli MacBook Baru vs Bekas, Apa Plus Minusnya?

ilustrasi MacBook bekas (pexels.com/JohnTekeridis)
Intinya sih...
  • Harga: MacBook bekas lebih ramah di kantongKamu bisa hemat jutaan rupiah, bahkan sampai setengah harga dari MacBook baru. Tapi perlu hati-hati karena harga murah sering datang dengan risiko.
  • Garansi dan keamanan: MacBook baru lebih amanBeli MacBook baru memberikan garansi resmi dari Apple selama setahun pertama, sementara beli bekas butuh keberanian dan perhatian ekstra terhadap garansi.
  • Performa dan baterai: MacBook baru lebih optimalMacBook baru punya performa paling optimal dan baterai masih segar, sementara MacBook bekas perlu dicek kondisinya terutama soal baterai.

Buat kamu yang lagi mengincar MacBook, pasti muncul pertanyaan klasik: Mending beli baru atau bekas? Di satu sisi, MacBook baru itu menggiurkan banget karena masih mulus, bergaransi, dan performanya dijamin ciamik. Tapi di sisi lain, MacBook bekas juga gak kalah menarik karena harganya jauh lebih bersahabat, apalagi buat dompet anak kuliahan atau pekerja.

Tapi jangan buru-buru ambil keputusan, ya! Karena keduanya punya plus-minus masing-masing yang perlu kamu pertimbangkan. Mulai dari pertimbangan tentang harga, garansi, hingga kebutuhan pemakaian. Simak ulasannya berikut ini sampai tuntas, yuk!

1. Harga: MacBook bekas lebih ramah di kantong

ilustrasi MacBook bekas (pexels.com/AlexLeonardo)

Kalau ngomongin harga, jelas MacBook bekas lebih bersahabat. Kamu bisa hemat jutaan rupiah, bahkan sampai setengah harga dari MacBook baru. Buat yang punya budget terbatas tapi tetap ingin produktif dengan perangkat Apple, beli bekas bisa jadi solusi yang cerdas. Kamu juga bisa dapatkan model high-end dengan spesifikasi tinggi dengan harga yang turun ke jurang!

Tapi ingat, harga murah sering datang dengan risiko. Kamu perlu ekstra hati-hati saat beli MacBook bekas. Mulai dari cek kondisi fisiknya, performa, hingga keaslian unitnya. Jangan sampai tergiur harga miring tapi ternyata dapat barang bermasalah. Kalau gak paham teknologi, ajak teman yang ngerti buat bantu ngecek sebelum beli, ya!

2. Garansi dan keamanan: MacBook baru lebih aman

ilustrasi MacBook baru (pexels.com/JohnTekeridis)

Salah satu keuntungan paling terasa dari beli MacBook baru adalah garansi resmi dari Apple. Selama setahun pertama, kamu bisa klaim servis kalau unitnya mengalami masalah. Jadi lebih tenang, deh! Gak perlu mikirin hal-hal teknis yang bikin pusing kepala, apalagi kalau kamu bukan tipe yang ngerti soal hardware.

Sementara itu, beli MacBook bekas butuh sedikit keberanian. Sering kali garansi resminya udah habis atau malah gak jelas asal-usulnya. Kalau tiba-tiba rusak, ya harus siap keluar uang buat perbaikan. Makanya, penting banget untuk beli dari seller terpercaya atau toko yang kasih garansi minimal 1-3 bulan buat jaga-jaga, ya!

3. Performa dan baterai: MacBook baru lebih optimal

ilustrasi MacBook baru (pexels.com/JourdanWee)

MacBook baru sudah pasti punya performa paling optimal. Semua komponennya masih segar dan kamu bisa pakai dengan maksimal tanpa khawatir ada bagian yang ngadat. Apalagi kalau kamu butuh MacBook buat kerja berat kayak editing video, coding, atau desain grafis.

Di sisi lain, MacBook bekas bisa jadi masih oke banget, tapi kamu perlu pastikan dulu kondisinya. Karena baterai tuh punya umur terbatas yang dihitung dari siklus pengisian. Kalau udah terlalu banyak siklus, daya tahannya bisa cepat habis. Jadi sebelum beli, cek dulu info kesehatan baterainya dan pastikan MacBook masih berjalan mulus tanpa lag, ya!

4. Umur pemakaian dan update OS: MacBook baru lebih unggul

ilustrasi MacBook baru (pexels.com/ChristinaMorilo)

Salah satu keuntungan beli MacBook baru adalah umur pakainya yang masih panjang. Kamu bisa pakai bertahun-tahun tanpa khawatir cepat usang. Selain itu, Apple juga menjamin MacBook baru bakal dapat update macOS lebih lama, bahkan bisa sampai 5-7 tahun ke depan. Jadi kamu tetap bisa menikmati fitur-fitur terbaru dan sistem yang aman.

Sementara itu, MacBook bekas bisa jadi punya sistem operasi yang mendekati masa akhirnya. Dalam artian, macOS-nya sudah tidak mendapat update terbaru lagi. Kalau kayak gini, bisa-bisa kamu ketinggal fitur baru atau bahkan ketinggalan sistem pengamanan paling mutakhir dari Apple. Makanya, ada baiknya cari tahu dulu model dan tahun rilis MacBook bekas yang mau kamu beli.

5. Kebutuhan pemakaian

ilustrasi MacBook baru (pexels.com/DonatelloTrisolino)

Sebelum memutuskan beli MacBook baru atau bekas, coba inspeksi kebutuhan kamu dulu. Kalau kamu butuh MacBook untuk kerja berat kayak mengedit video 4K, desain grafis berat, atau coding berat setiap hari, beli baru jelas lebih masuk akal. Kamu bakal dapat perangkat yang masih bisa digunakan untuk waktu yang lebih panjang. Tentu saja hal ini akan menunjang pekerjaan berat kamu itu.

Tapi kalau cuma buat mengetik tugas, browsing, Zoom meeting, atau edit-edit ringan, MacBook bekas juga bisa jadi pilihan yang bijak. Asal kamu pilih yang kondisinya masih oke dan sesuai kebutuhan, kamu tetap bisa produktif tanpa harus keluar uang terlalu banyak. Intinya, sesuaikan dengan kebutuhan dan jangan beli berlebihan kalau gak benar-benar dipakai, ya!

Pada akhirnya, gak ada jawaban mutlak soal mana yang lebih baik antara MacBook baru atau bekas. Semua balik lagi ke kondisi keuangan, kebutuhan pemakaian, dan seberapa siap kamu menghadapi risiko kalau beli bekas. Yang penting, jangan asal tergiur harga atau tampilan luar saja. Semoga artikel ini membantu kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us