Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Intinya sih...

  • The Division 2 masih hidup dan berkembang menjelang tahun ketujuh, dengan komunitas aktif dan update rutin dari Ubisoft.

  • Game ini memiliki banyak konten untuk pemain baru dan lama, termasuk DLC baru Battle for Brooklyn yang memberikan penyegaran.

  • Sistem monetisasi yang fair, komunitas solid, fitur "Shepherding" untuk bantu pemain baru, dan PvP bukan fokus utama.

Tom Clancy's The Division 2 atau yang disingkat The Division 2 ternyata masih punya napas panjang menjelang tahun ketujuhnya. Game ini sebenarnya sudah lama saya incar, tapi baru tergoda lagi ketika melihat diskon 75 persen di Steam dalam momen Summer Sale 2025. Meski bukan game baru, rilis sejak 2019—banyak hal yang membuatnya terasa relevan kembali tahun ini. Salah satunya adalah kehadiran DLC terbaru serta komunitas yang ternyata masih aktif.

Namun, pertanyaannya tetap sama: apakah The Division 2 masih seru dan layak untuk dimainkan pada tahun 2025? Artikel ini hadir untuk membedah jawabannya dari berbagai sisi, termasuk konten ekspansi atau DLC Battle for Brooklyn yang baru dirilis. Kalau kamu juga sedang mempertimbangkan game ini, mari kita cari tahu bersama. Dilansir dari komunitas, YouTube, dan ulasan pengguna Steam, berikut ulasan lengkapnya.

1. Menjelang tahun ketujuh tapi komunitas masih aktif dan ada update rutin

cuplikan Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Walaupun usia game ini menjelang tujuh tahun, The Division 2 masih hidup dan berkembang. Dengan pemain aktif yang stabil (bahkan naik menjelang DLC baru), game ini tetap ramai. Di Steam, game ini mengantongi ulasan “Mostly Positive” lebih dari 21 ribu pemain. Ulasan terbaru juga kebanyakan positif, menandakan bahwa para pemain baru pun merasa puas dengan pengalamannya.

Ubisoft masih memberikan pembaruan berkala berupa seasonal content, event in-game, dan balancing patch. Meskipun tim pengembangnya sekarang lebih kecil, mereka tetap merilis roadmap tahunan yang cukup jelas, termasuk penyempurnaan sistem onboarding dan ekonomi in-game.

2. Konten super banyak buat pemain baru dan lama

cuplikan Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Buat kamu yang baru pertama kali main, The Division 2 punya banyak sekali konten:

  • Kampanye utama berlatar Washington DC yang ikonik

  • Expansion Warlords of New York dengan cerita dan wilayah baru

  • Mode endgame seperti The Summit (100 lantai musuh menantang)

  • Descent mode yang mirip roguelike

  • Dua raid delapan pemain untuk hardcore gamer

  • Dark Zone dan Conflict Mode buat PvP

Total playtime bisa dengan mudah mencapai ratusan jam, terutama bagi pecinta looter-shooter dengan sistem build yang dalam. Bahkan, dengan hanya membeli base game, kamu sudah bisa menikmati sebagian besar konten utama—karena semua DLC bersifat opsional dan kosmetik.

3. DLC baru Battle for Brooklyn: Penyegaran yang dibutuhkan

cuplikan DLC Battle for Brooklyn (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Rilis pada akhir Mei 2025, DLC Battle for Brooklyn membawa angin segar ke The Division 2. Bukan cuma cerita baru, ekspansi ini menambahkan lokasi baru, misi unik, serta gameplay segar yang membuat veteran maupun pemain baru kembali masuk ke game.

Menurut youtuber RogueGold dan Abrax, DLC ini terasa seperti momen kebangkitan setelah masa stagnasi pasca-Warlords of New York. Terlebih karena harga base game sangat murah saat diskon, membuat paket lengkapnya sangat terjangkau.

4. Sistem monetisasi yang fair dan tidak memaksa

ilustrasi kosmetik The Division 2 (steamcommunity.com/SEVENTEAM)

Salah satu nilai plus The Division 2 adalah monetisasinya yang tidak agresif. Mikrotransaksi hanya sebatas kosmetik, sementara season pass memberi akses ke loot tambahan tapi tidak mengunci konten utama. Bahkan tanpa mengeluarkan uang tambahan, kamu tetap bisa merasakan 90 persen pengalaman bermain yang penuh.

5. Komunitas solid, banyak bantu pemain baru

cuplikan Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Fitur “Shepherding” memungkinkan pemain veteran untuk membantu pemain baru menyelesaikan misi berat. Banyak juga komunitas aktif di Discord, Reddit, dan YouTube yang siap memberikan bantuan tips dan build terbaik. Faktor ini sangat membantu bagi kamu yang baru bermain The Division 2 pada 2025, karena bisa cepat paham sistem yang kompleks di awal.

6. PvP masih ada, tapi bukan fokus utama

cuplikan Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Kalau kamu mencari game PvP kompetitif, The Division 2 mungkin kurang cocok. Mode PvP seperti Dark Zone dan Conflict 4v4 masih tersedia, tapi jumlah pemainnya menurun dibanding awal rilis. PvE dan build looting adalah jantung dari pengalaman The Division 2, jadi pastikan ekspektasimu sesuai.

7. Apakah masih layak dimainkan pada 2025?

cuplikan Tom Clancy's The Division 2 (dok. Ubisoft/Tom Clancy's The Division 2)

Jawabannya: YA, terutama kalau kamu pemain baru atau fans looter-shooter.

The Division 2 masih menawarkan value yang luar biasa untuk harga yang sangat terjangkau, dengan dunia yang luas, sistem loot yang mendalam, dan komunitas yang masih aktif. Memang, kamu tidak akan menemukan konten PvP atau update sebesar game AAA live service lain. Tapi sebagai satu paket lengkap, The Division 2 lebih dari cukup untuk memuaskan rasa haus akan action RPG taktis yang solid.

Meski bukan game baru, The Division 2 tetap layak dimainkan. Apalagi dengan harga diskon besar dan tambahan konten lewat DLC Battle for Brooklyn. Game ini sangat cocok untuk kamu yang mencari pengalaman co-op menyenangkan, sistem loot dan build yang memuaskan, tanpa harus terjebak dalam ekosistem game kompetitif yang melelahkan.

Jadi, kalau kamu sedang mencari game dengan pacing sendiri, bisa dimainkan solo maupun bareng teman, dan tetap punya kedalaman sistem yang menarik—The Division 2 adalah salah satu opsi terbaik yang bisa kamu beli sekarang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team