cuplikan Black Desert Online (dok. Pearl Abyss/Black Desert Online)
Bagian lain yang cukup kontroversial adalah presentasi cerita. Walau voice acting bahasa Inggris cukup bagus dan beberapa konflik politik di dalam cerita menarik, sayangnya cutscene dan penyajian dialog terasa kurang digarap serius. Banyak NPC berbicara tanpa gerakan bibir, adegan statis, dan dialog yang terlalu panjang hingga membosankan.
Selain itu, faktor cash shop juga banyak disorot. Outfit-outfit keren mayoritas terkunci di balik pembelian premium. Memang, item tersebut bisa diperdagangkan di auction house dengan silver, tapi persediaannya langka dan memerlukan kesabaran ekstra. Sistem ini membuat sebagian pemain merasa didorong untuk “bayar agar terlihat keren,” sesuatu yang bisa mengurangi keseruan roleplay dalam jangka panjang.
Jadi, apakah Black Desert Online masih layak dimainkan di 2025? Jawabannya tergantung apa yang kamu cari dari sebuah MMO. Jika kamu menginginkan pertarungan seru, mendalam, dan penuh efek spektakuler, maka BDO masih sulit tertandingi hingga saat ini menurut penulis. Combat-nya benar-benar jadi alasan utama kenapa game ini tetap punya daya tarik.
Namun, jika kamu tipe pemain yang mencari progresi gear menarik, variasi loot, atau pengalaman cerita yang rapi dan imersif, BDO bisa terasa mengecewakan. Satu hal pasti: meski usianya sudah lama, BDO masih punya pesona unik yang sayang untuk dilewatkan.