Kalau kita flashback ke era tahun 2000-an, saat ponsel masih didominasi oleh keypad dan ringtone polifonik, ada persaingan sengit di dunia telekomunikasi Indonesia. Kamu mungkin masih ingat dengan merek-merek legendaris seperti Flexi, Esia, atau StarOne. Mereka adalah para jagoan dari teknologi CDMA yang terkenal dengan perang tarif telepon dan SMS super murah, menjadi pesaing berat bagi pemain GSM.
Tapi, coba perhatikan sekarang. Para jagoan itu seolah lenyap tanpa jejak, dan teknologi GSM keluar sebagai yang populer dan kita gunakan hingga hari ini. Pernah kepikiran nggak, kenapa teknologi yang dulu begitu populer dan hemat di kantong itu akhirnya gagal total? Simak artikel ini sampai tuntas, yuk!