Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Global Game Jam, salah satu event yang diadakan GameLan - Facebook.com/GamelanYK

Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah game buatan pengembang lokal sukses go international. Sehingga, potensi game lokal untuk dapat bersaing dengan game luar pun sudah mulai terlihat.

Hal ini pun diamini oleh Rizal Saputra, ketua komunitas game di Yogyakarta bernama GameLan. Menurutnya game Indonesia punya potensi. Namun, game lokal harus mampu memberi kemasan yang bagus agar dapat menarik perhatian dunia internasional.

Selain itu, sulitnya akses pengembang game lokal ke studio kelas AAA juga menjadi kendala tersendiri.

1. Game lokal punya potensi di pasar internasional namun perlu kemasan menarik

DreadOut, salah satu game lokal yang go international - Instagram.com/digitalhappinessofficial

Rizal meyakini bahwa developer game dalam negeri mampu bersaing dengan game dari luar. Sebut saja DreadOut karya Digital Happiness, Valthirian Arc dari Agate, hingga Pulang: Insanity karya Ozysoft yang berhasil go international. Judul-judul game tersebut punya banyak penggemar dan dimainkan oleh YouTuber.

"Sebenarnya semua itu ada potensinya. Cuma kalau menurut saya masalahnya ada pada bagaimana kita membungkus game-nya," ucapnya saat ditemui IDN Times pada Jumat (28/8/2020).

Menurutnya, game-game lokal yang ingin membawa selipan budaya Indonesia ke luar harus dikemas secara menarik sehingga mudah diterima oleh pasar internasional.

2. Game lokal Indonesia harus punya identitas yang melekat

Editorial Team

Tonton lebih seru di