Rizal Saputra, ketua komunitas developer game GameLan, saat IDN Times temui pada Jumat (28/8/2020) - IDN Times/Rijalu Ahimsa
Di luar game lokal yang booming, menurut Rizal developer Indonesia sebenarnya masih mencoba mencari pola yang cocok untuk pasar Indonesia.
"Itu sendiri masih jadi semacam puzzle yang dicari polanya oleh teman-teman game dev, kita itu masih mempelajari market kita sendiri," ucapnya.
Selain itu, Rizal juga menilai game lokal belum memiliki sebuah identitas. Ia mengambil contoh dari anime Jepang yang apa pun judul dan karakternya, orang bisa tahu bahwa itu anime buatan Jepang. Rizal mengharapkan game lokal memiliki suatu art style yang melekat baik di mata orang Indonesia sendiri maupun orang luar negeri.
Meskipun begitu, kata dia, konten yang lekat dengan keseharian masyarakat juga merupakan kunci suksesnya sebuah game di pasar dalam negeri.
Menurutnya, game-game yang sempat booming seperti MbakTin: Nge-ekstrak kulit manggis yuk! yang booming karena sebuah iklan obat herbal, atau game Tahu Bulat yang memang diilhami dari maraknya pedagang tahu bulat di Indonesia adalah contoh dari konten yang familier di tengah masyarakat. Hal ini menjadikan game-nya laku di pasaran.