Baterai laptop memiliki peran besar dalam menunjang mobilitas aktivitasmu sehari-hari. Battery health yang sehat berdampak pada umur baterai dan laptop secara keseluruhan. Baterai yang cepat habis atau rusak bisa menyebabkan panas berlebih pada laptop, yang akhirnya bisa memengaruhi komponen lain. Ingin tahu tips merawat battery health laptop agar tetap sehat dan awet? Simak ulasan berikut.
7 Tips Merawat Battery Health Laptop Agar Tetap Sehat dan Awet

Intinya sih...
- Baterai laptop perlu dirawat agar tetap sehat dan awet
- Menjaga kapasitas baterai di rentang 20-80% membantu mengurangi kerusakan sel baterai
- Panas berlebih, penggunaan charger asli, dan proses kalibrasi juga mempengaruhi umur baterai laptop
1.Pertahankan daya baterai antara 20-80 persen
Saat baterai sering dibiarkan terlalu rendah atau terlalu penuh, daya tahan baterai akan cepat berkurang. Dengan menjaga kapasitasnya di antara rentang 20-80 persen, kamu bisa membantu mengurangi siklus pengisian yang mempercepat kerusakan sel baterai. Baterai lithium-ion, yang umum digunakan pada laptop, lebih stabil dan tahan lama saat berada di kisaran daya menengah. Mengisi daya di atas 80 persen secara berulang dapat menyebabkan sel baterai lebih cepat aus.
Sebaliknya, menjaga daya di bawah 20 persen terlalu sering juga dapat memengaruhi kinerja baterai, sehingga rentang 20-80 persen dianggap paling ideal. Selain itu, teknik ini membantu menghindari pengisian yang berlebihan dan mengurangi kebutuhan untuk sering mengisi daya. Jika memungkinkan, gunakan fitur "Smart Charging" yang tersedia di beberapa laptop. Fitur ini membantu mengatur batas pengisian agar baterai tidak terisi penuh terus-menerus, yang pada akhirnya memperpanjang masa pakai baterai laptop.
2.Jaga laptop agar tetap dingin
Panas berlebih bisa mempercepat kerusakan pada baterai lithium-ion, menyebabkan kapasitasnya menurun lebih cepat dari seharusnya. Oleh karena itu, pastikan laptop selalu berada di tempat yang memiliki ventilasi baik dan jauh dari paparan sinar matahari langsung yang bisa meningkatkan suhu secara drastis.
Selain menjaga lingkungan sekitar laptop, kamu juga bisa menggunakan alat bantu seperti cooling pad untuk mendinginkan laptop saat digunakan dalam waktu lama. Cooling pad membantu meningkatkan aliran udara di bawah laptop, mencegah penumpukan panas yang berlebihan. Dengan demikian, suhu laptop tetap stabil sehingga baterai dan komponen internal lainnya lebih terlindungi dari kerusakan akibat panas.
Jangan lupa untuk selalu mematikan aplikasi berat yang tidak perlu, karena aplikasi tersebut bisa meningkatkan beban kerja CPU dan menyebabkan suhu laptop naik. Penggunaan aplikasi seperti editor video atau game tanpa jeda dapat membuat laptop bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak panas. Dengan menjaga suhu tetap rendah, baterai laptop tidak hanya bertahan lebih lama, tetapi performa laptop secara keseluruhan pun lebih optimal.
3.Gunakan charger yang original
Charger asli biasanya memiliki tegangan dan arus yang sesuai dengan kebutuhan laptop, sehingga dapat mengisi baterai dengan aman dan optimal. Penggunaan charger yang tidak sesuai atau abal-abal bisa merusak baterai secara perlahan karena perbedaan daya yang mungkin tidak stabil.
Charger yang tidak asli bisa menyebabkan panas berlebih saat mengisi daya, yang berpotensi mempercepat penurunan kualitas baterai. Baterai yang sering terpapar panas berlebih akan mengalami degradasi lebih cepat, sehingga daya tahannya berkurang dan harus lebih sering diisi ulang. Maka dari itu, charger bawaan memberikan perlindungan ekstra terhadap komponen baterai agar tidak cepat rusak.
4.Bersihkan laptop secara berkala
Membersihkan laptop secara rutin membantu menjaga performa baterai dan mencegah laptop cepat panas. Debu dan kotoran yang menumpuk di kipas pendingin bisa menghambat aliran udara, membuat suhu laptop naik. Jika laptop terlalu panas, baterai akan lebih cepat habis. Jadi, penting untuk membersihkan bagian luar dan kipas laptop secara berkala.
Gunakan alat seperti kompresor udara atau kuas kecil untuk membersihkan debu dari ventilasi atau sela-sela keyboard. Saat membersihkan, pastikan laptop dalam keadaan mati dan tidak terhubung dengan sumber listrik untuk keamanan. Membersihkan dengan cara ini dapat membantu memperlancar sirkulasi udara di dalam laptop, menjaga suhu tetap stabil, dan mencegah baterai bekerja terlalu keras.
5.Kalibrasi baterai secara berkala
Proses kalibrasi ini membantu mengatur pengukuran baterai, sehingga laptop dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang sisa daya yang tersedia. Sebagai contoh, kalibrasi bisa dilakukan dengan mengisi penuh baterai hingga 100%, lalu menggunakan laptop hingga baterai benar-benar habis, dan akhirnya mengisi kembali hingga penuh. Dengan cara ini, kamu bisa mengetahui apakah ada penurunan kapasitas baterai yang signifikan.
Salah satu cara untuk melakukan kalibrasi adalah dengan membiarkan laptop menyala selama beberapa jam setelah pengisian penuh, sebelum akhirnya digunakan hingga habis. Setelah baterai habis, disarankan untuk membiarkan laptop mati selama sekitar enam jam sebelum melakukan pengisian penuh lagi. Metode ini memungkinkan sistem untuk memperbaharui informasi mengenai kapasitas baterai dan memastikan laptop berfungsi dengan efisien. Selain itu, kalibrasi ini dapat membantu mendeteksi jika ada masalah dengan baterai, seperti pembengkakan atau penurunan kinerja.
6.Buang baterai yang rusak
Baterai yang telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti pembengkakan atau kebocoran, tidak hanya mengurangi daya tahan laptop, tetapi juga dapat menjadi risiko keselamatan. Jika baterai terlihat mengembang, sebaiknya segera keluarkan dengan hati-hati dan hindari memaksanya jika sulit untuk dilepaskan. Bawa ke tempat servis adalah langkah bijak jika kamu merasa kesulitan, dan minta digantikan dengan yang baru.
7.Matikan laptop jika tidak dipakai dalam waktu lama
Ketika laptop dibiarkan dalam kondisi hidup atau sleep terlalu lama, baterai tetap mengonsumsi daya secara perlahan. Hal ini membuat baterai terus berkurang hingga akhirnya bisa mencapai titik terendah, yang kurang baik untuk daya tahan jangka panjangnya. Selain itu, menyimpan laptop dalam kondisi baterai sangat rendah atau bahkan kosong dapat menurunkan kapasitas baterai secara bertahap. Baterai lithium-ion, yang umumnya digunakan pada laptop, cenderung mengalami kerusakan jika dibiarkan dalam keadaan benar-benar kosong. Sebaiknya, simpan laptop dengan daya baterai di kisaran 40-60 persen untuk menjaga stabilitas kapasitasnya selama tidak digunakan.
Dengan menerapkan tips merawat baterai laptop diatas, kamu bisa menjaga laptop tetap berfungsi optimal untuk jangka panjang. Setiap langkah sederhana, mulai dari pengaturan daya hingga penyimpanan laptop di suhu yang tepat, berkontribusi besar terhadap daya tahan baterai. Dengan baterai yang terawat, kamu bisa terus beraktivitas tanpa khawatir baterai cepat habis dan mati mendadak.