5 Versi Android Lawas yang Sempat Terkenal di Indonesia, Pernah Coba?

Setelah perilisan android 2.3 Gingerbread, Google mengupgrade Android ke 3.0 dengan nama Honeycomb pada tahun 2011. Versi Android ini bersifat tertutup dan eksklusif dibuat untuk tablet. Desain Honeycomb cukup unik dan futuristik yang memanfaatkan layar tablet secara maksimal.

Matias Duarte, kepala desain Honeycomb, membuat visual UI yang simpel dan memperkenalkan tampilan Holographic pertama kali. Honeycomb memiliki desain yang interaktif dan menjadi sumber dari Android Selanjutnya. Sayangya, Google Sudah tidak mendukung versi Android Honeycomb.

Ice Cream Sandwich rilis pada tahun 2012 dan menjadi versi Android yang membawa desain modern. Ice Cream Sandwich memperbaiki desain Honeycomb yang eksklusif untuk tablet sehingga bisa digunakan di smartphone. Untuk visualnya, versi ini hanya memberikan sedikit perubahan dan sentuhan baru.

Namun, ada beberapa fitur baru yang sampai hari ini masi digunakan seperti, face unlock, edit foto di aplikasi langsung, NFC, screenshoot dan fitur zoom in dan out menggunakan tangan. Fitur ini jadi terobosan untuk Google meskipun masih banyak bug disana-sini. Sekarang, Ice Cream Sandwich tinggal kenangan dan tidak lagi didukung oleh Google.

Jelly Bean rilis pada tahun 2013 dengan penyempurnaan di berbagai sisi. Kamu yang membeli smartphone Samsung seri Galaxy pada tahun itu mungkin tau banget versi Android ini. Jelly Bean memiliki tampilan yang masih mirip dengan Android sebelumnya, tapi sistem ini lebih smooth dan sangat disukai banyak orang.

Terdapat beberapa fitur baru dari Android ini seperti Google Now, notifikasi yang interaktif, pencarian dengan suara dan emoji. Pada tahun 2013 Jelly Bean jadi primadona versi Android karena smooth dan fitur baru yang keren. Hingga hari ini, masih banyak orang yang setia menggunakan versi Jelly Bean, tapi Google sudah tidak mendukungnya lagi.

KitKat rilis pada September 2013, versi ini membawa desain yang lebih terang dan berwarna dari versi sebelumnya. Awalnya, Android 4.4 bernama Key Lime Pie, tapi karena kurang familiar bagi banyak orang dan tidak bagus, Google Menggantinya menjadi KitKat. Google bekerja sama dengan Nestle, pemilik produk wafer coklat KitKat untuk versi ini.

Banyak sekali fitur baru yang diberikan, salah satu yang paling keren adalah bantuan suara dengan kata “Oke Google”. Fitur NFC juga di upgrade di versi ini menjadi lebih baik dan mampu membaca kartu. Meskipun sudah tidak didukung Google, KitKat jadi versi Android yang terkenal di Indonesia dan banyak digunakan pada saat itu.

Google mengubah kembali tampilan Android dengan filosofi Material Design pada Android Lollipop. Versi ini rilis pada September 2014 dengan desain yang lebih fresh dan simpel. Kamu mungkin tidak sadar, tapi Lollipop jadi sumber desain untuk Android selanjutnya yang lebih cerah, minimalis, modern dan elegan.

Banyak fitur tambahan dari versi ini seperti, akses notifikasi di layar kunci, memperkuat keamanan dengan fitur smart lock, update dari bantuan suara dengan kata “OK, Google” dan banyak lagi. Namun, Lollipop memiliki banyak masalah saat pertama kali rilis dan baru diselesaikan pada versi Lollipop 5.1 di 2015. Sayang, Google sudah tidak mendukung versi ini, tapi desainnya terus dijadikan referensi hingga sekarang.

Android terus mengalami perkembangan dan mendapatkan banyak fitur baru. Tampilannya juga terus berubah menjadi lebih baik dan semakin simpel digunakan. Semua berawal dari versi android lawas di atas yang sempat terkenal di Indonesia dan menjadi cikal bakal versi android yang kamu gunakan.