gameplay dari game Battlefield Mobile (2023) (dok. Electronic Arts)
Battlefield Mobile gagal total karena EA terburu-buru merilis game setengah matang demi mengejar tren FPS mobile. Performa teknis yang amburadul, mulai dari bug grafis, server tidak stabil, hingga hitbox yang tidak akurat, langsung mematikan mood pemain di hari peluncuran. Padahal, franchise Battlefield dikenal dengan gameplay destruktif dan skala pertempuran epik, tapi versi mobile ini justru terasa seperti knockoff murahan.
EA juga salah strategi dengan memaksakan monetisasi agresif sejak awal, sementara konten pemainannya sangat terbatas. Alih-alih menghadirkan mode pertempuran besar 64 pemain seperti di konsol, mereka malah menyajikan mode team deathmatch biasa yang mudah ditemui di game mobile FPS mana pun. Akibatnya, game ini langsung ditutup hanya 5 bulan setelah rilis beta!
Faktor seperti kualitas gameplay, performa teknis, dan cara developer mendengarkan pemain tetap jadi kunci utama. Jadi, meskipun judul-judul tadi berasal dari franchise legendaris, mereka tetap bisa gagal kalau tidak memenuhi ekspektasi fans, Nah, kalau kamu pernah main salah satunya, ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya!