Sleman, IDN Times - Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid berharap paslon jagoannya bisa menguasai suara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat Pilpres 2024.
"Kita berharap (Ganjar-Mahfud) di DIY bisa menang mayoritas," kata Yenny di Pondok Pesantren Qashrul Arifin, Sleman, DIY, Sabtu (9/12/2023) malam.
Asa Yenny untuk paslon nomor urut tiga untuk bisa menguasai suara di DIY dengan menimbang kiprah Ganjar saat masih jadi anggota DPR RI dulu.
Ganjar, kata Yenny, mempunyai peran dalam menjaga status keistimewaan DIY hingga lahirnya UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. "Jadi keberpihakan pasangan 03 terhadap masyarakat DIY dengan segala keistimewaannya, Mas Ganjar termasuk salah satu pelopor keistimewaan DIY. Nah, itu kita harapkan bisa menjadi sentimen yang kemudian menggerakkan masyarakat untuk memilih pasangan Ganjar dan Mahfud," katanya.
Kedatangan Yenny ke Pondok Pesantren Qashrul Arifin dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat dari kalangan santri untuk diperjuangkan oleh Ganjar-Mahfud.
Ponpes dipilih karena perannya menyokong masyarakat Indonesia sejak zaman prakemerdakaan. Mulai dari sektor pendidikan, sosial, rohani, hingga perekonomian.
"Pusat-pusatnya semua di pondok. Fungsi pondok yang sangat multidimensi membuat pondok punya posisi penting di tengah-tengah masyarakat. Mereka menjadi pakunya komunitas, karena itu kita menganggap penting sekali pondok itu dikuatkan. Pondok harus jadi partner untuk mengayomi masyarakat," ungkap Putri Gus Dur tersebut.
Yenny melihat masih banyak ruang bagi pemerintah untuk menunjukkan keberpihakannya pada pesantren, sehingga ia mewakili Ganjar-Mahfud menyambangi kalangan tarekat serta santri guna memastikan apakah mereka sudah menjadi bagian dari pembangunan.
"Apakah mereka selama ini merasa ditinggalkan, nah ini kan harus didengar suaranya," ujarnya.
Yenny menuturkan Ganjar-Mahfud juga memiliki kedekatan dengan para santri. Semisal, Atiqoh, istri Ganjar yang berasal dari kalangan ponpes.
Sementara Mahfud dikenal rekam jejaknya, salah satunya sebagai santri di samping jabatan menteri.
"Jadi di sana bisa dilihat, memang ada keterikatan. Jadi pondok juga merasa ada orang-orang yang bisa dititipi aspirasi ke depannya nanti di pemerintahan," pungkasnya.