Ilustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad, menjelaskan semua varian yang masuk dalam Variant of Concern (VoC) memiliki dampak penyebaran yang semakin cepat. Penyebaran yang semakin cepat ini menyebabkan menyebabkan kasus COVID-19 menjadi semakin tinggi.
"Ketika banyak yang terinfeksi, maka semakin besar sumber penularan dan semakin banyak paparan di populasi," katanya.
Riris menjelaskan, angka reproduksi memiliki tiga faktor utama. Pertama, yakni peluang untuk tertular apabila kontak dengan sumber penularan, seberapa dekat, pakai masker atau tidak, seberapa banyak virus.
Kedua, frekuensi kontak, ketika semakin mobilitas tinggi, semakin banyak kerumunan, maka peluang semakin banyak. Ketiga durasi infeksius, di mana untuk durasi infeksius tidak bisa berubah meskipun bisa menemukan dan mengobati orang yang terinfeksi.
"Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan kasus," katanya.
Riris menggarisbawahi jika sebenarnya seseorang akan terinfeksi ketika kita membiarkan virusnya masuk ke saluran pernapasan. Maka, untuk mencegah hal tersebut, perlu tetap ketat mematuhi protokol kesehatan. Seperti halnya menggunakan masker yang bisa menurunkan risiko penularan hingga 85 persen.