Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. IDN Times/Tunggul Damarjati

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan mulai membuka kemungkinan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pernyataan ini didasari masih banyaknya warga yang tidak disiplin dan masih saja berkeliaran keluar rumah di saat potensi penularan virus COVID-19 mengintai.

1. PSBB untuk bubarkan kerumunan

Ilustrasi. IDN Times/Mia Amalia

Sultan menyayangkan maraknya warga yang abai akan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Tak cuma berkegiatan di luar rumah, berkerumun malah.

Guna menertibkannya, Sultan mempertimbangkan penetapan status PSBB dengan melihat perkembangan klaster penyebaran COVID-19 di wilayahnya. Sejauh ini kelompok penularan yang ada antara lain, Klaster Jamaah Tabligh di Sleman dan Gunungkidul, klaster Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB), dan klaster Indogrosir.

"Kalau memang kita anggap dengan klaster-klaster itu positifnya (pasien COVID-19) dominan, mungkin kita lakukan PSBB biar lebih menertibkan mereka yang tidak disiplin ini," kata Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (15/5).

2. Akui PSBB bukan penyelesaian

Editorial Team