Kepala BMKG Dwikorita Karnawati . (Dok. Diskominfo Gunungkidul)
Menurut Dwikorita, pada musim penghujan tahun 2025 dan 2026 bakal cenderung lebih basah, artinya curah hujan akan terjadi lebih dari biasanya atau sifatnya di atas normal.
"Beberapa hari cenderung panas, tapi ini kalau hujan, hujannya lebih dari pada biasanya," terangnya.
Hujan yang sifatnya di atas normal menurut Dwikorita, bukan disebabkan La Nina, tetapi adanya peningkatan suhu permukaan laut di perairan selatan Jawa yang lebih hangat. Hal ini memicu penguapan yang cukup besar.
"Sehingga pertumbuhan awan hujan masih sering terjadi bisa memicu terjadinya hujan ekstrem. (Untuk antisipasi) BMKG sudah rutin berkoordinasi dengan pemerintah, BPBD, hingga sektor pariwisata, untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan," pungkasnya.