Sleman, IDN Times - Sejumlah warga di Desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban, Jawa Timur, sebelumnya menjadi miliarder usai mendapatkan ganti rugi pembebasan tanah untuk pembangunan kilang minyak PT Pertamina. Namun, kini mereka mengaku susah makan dan tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan, ada yang terpaksa menjual sapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pakar Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Hempri Suyatna turut angkat suara terkait fenomena tersebut. Ia mengatakan jika munculnya warga miliarder yang tiba-tiba jatuh miskin menunjukkan adanya fenomena culture shock atau gegar budaya yang tidak dapat dikelola dengan baik.
Hal ini lantaran kondisi masyarakat yang tidak siap menghadapi perubahan. Di sisi lain, tidak ada pendampingan baik dari pemerintah atau perusahaan di dalam penggunaan uang ganti rugi.