Hardi Wiyanto selaku Dukuh Temulawak ikut membantu para pemuda menghapus gambar mural tersebut. Dia membenarkan bahwa pihak aparat telah berkoordinasi dengan pengurus lingkungan untuk menghapus lambang kru bajak laut Topi Jerami itu.
Hardi bilang dirinya juga akan memberikan edukasi kepada warganya supaya kejadian ini tak kembali terulang. "Nanti akan kita sehubungan yang viral ini akan kami beri pengertian ke anaknya gitu aja untuk nanti kita netralisir aja," katanya.
Sementara itu salah seorang pemuda bernama Alex mengklaim gambar mural ini tak ada kaitannya dengan fenomena sosial pengibaran bendera One Piece yang muncul sepekan belakangan. Kata dia, ini bukan sebuah bentuk kritik pemerintah, melainkan hanya lambang komunitas suporter klub sepak bola yang ia dan teman-temannya dukung.
Dua gambar mural ini Alex dan teman-temannya lukis pada Rabu (6/8/2025) malam kemarin. Dia pribadi mengaku kecewa mural ini harus dihapus.
"Nggak, bukan FOMO, enggak ada sangkut pautnya. Ya kalau kecewa (karena dihapus), ya. Tapi mau gimana lagi," ujarnya.