Event yang menimbulkan kerumunan diduga digelar di Sleman City Hall, Minggu (13/5/2021). (Tangkapan layar Twitter.com/merapi_uncover)
Sementara, Public Relations SCH, Uray Dewi, tidak menampik hal tersebut. "Kami menyampaikan sesuai kondisi di lapangan pada saat itu. Kami akan selalu meningkatkan protokol kesehatan agar lebih baik ke depannya."
Ia mengatakan saat itu ada sekitar 30–40 orang yang berada di area depan panggung, sementara area lainnya dalam kondisi lengang. Antusiasme penonton membuatnya terkesan terjadi kerumunan.
Selama acara berlangsung, ia juga mengklaim MC selalu rutin untuk mengingatkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Setiap pengunjung yang datang dan memasuki area mal diwajibkan untuk mencuci tangan dan menjalani screening suhu tubuh, dan diwajibkan untuk selalu menggunakan masker.
"Sebelum dan setelah acara, kami secara rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk mensterilkan area. Setiap 4 jam sekali kami rutin membersihkan area dan permukaan yang sering disentuh oleh pengunjung," paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis.
"Kami akan selalu meningkatkan dan mengevaluasi protokol kesehatan guna
kenyamanan dan keamanan pengunjung kami."