Yogyakarta, IDN Times - Seorang pengguna akun media sosial Twitter @RallaLembayung membagikan pengalaman kurang mengenakkan kala berkunjung ke kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta.
Ia mengaku digoda atau jadi korban dugaan aksi pelecehan oleh sejumlah oknum petugas Jogoboro atau penjaga keamanan Malioboro.
Akun @RallaLembayung mengisahkan awal mula ia digoda beberapa oknum petugas pengamanan kawasan Malioboro. Waktunya, tidak begitu jelas. Namun, saat itu ia tengah duduk-duduk di seputaran Malioboro.
Berikut beberapa penggal curhatan yang ia unggah ke media sosial.
"Aduh ngeri juga ini penjaga Malioboro, jadi aku lagi duduk2 sama rara di pinggiran gitu terus lama banget diliatin sambil di 'pssst' in gitu. Terus aku mah pura-pura gak sadar aja sampai dia manggil aku 'mbak2’ gitu, yawes aku samperin kan kukira mau ditegur grgr kerumunan/buka masker."
"Trs pas aku nyamperin pada ketawa2 gtu sambil blg 'mbak abis jatuh ya itu celananya robek2'. Di situ aku udah mau balik lagi karena apasih ga jelas lo. Tp dia suruh cek suhu dulu padahal tadi udah."
"Trs yaudah kan manut aja, tp tu ky pd ketawa sambil bercandain gajelas gt ky 'tu, suhunya 37, bahaya itu hrs dibawa ke puskesmas', 'rumahnya dimana', 'dkt sm rumah sy itu" dst.
"Hbs itu kutinggal pergi lah lgsg, tapi tu dia masih manggil2 sambil nunjuk2 gajelas, anjr ga sopan."
Dirinya mengaku juga sempat mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan oleh oknum petugas Jogoboro lainnya. Lokasinya tidak sama dengan kejadian pertama.
"Dia awalnya negur gt grgr ak buka masker trs malah nambahin 'eh tu kok udelnya keliatan' trs ak blom badmood bgt jd masih bs jawab 'y namanya jg fashion pak'".
Informasi ini telah sampai ke telinga Kepala UPT Malioboro, Ekwanto. Informasi yang ia terima sejauh ini memang ada sejumlah oknum anggota Jogoboro yang bertindak demikian.
"Kalau tidak salah empat atau lima (orang oknum). Titiknya saya kurang tahu persis di mana itu ya, di seputaran sekitar Mal mungkin ya kalau nggak salah," ungkap Ekwanto saat dihubungi, Minggu (7/2/2021).
Kendati ia memastikan para oknum itu sudah mendapatkan sanksi dari koordinator lapangan (korlap) masing-masing.
"Jadi sudah diberi pembinaan oleh korlap, disuruh push up dan sebagainya lah, juga membuat pernyataan tidak mengulangi lagi," jelasnya.
Ekwanto melanjutkan, pihaknya masih akan berupaya memintai keterangan para oknum anggota terkait. Rencananya, mereka dipanggil menghadap Senin (8/2/2021) esok.
"Secara resmi besok Senin kami panggil, kami mintai keterangan semuanya, jadi seperti apa sebenarnya dan sebagainya karena kami belum tahu persis apa yang terjadi," tuturnya.
Manakala terbukti melalukan kesalahan, Ekwanto berujar, para oknum itu berpeluang kena sanksi peringatan.
"Minimal kami SP1 lah kalau benar itu dilakukan," tegasnya.
Mencegah kejadian macam ini terulang di masa mendatang, Ekwanto menyatakan bakal melakukan pembinaan secara mendalam kepada para anggota Jogoboro.
Mengantisipasi peristiwa serupa di kemudian hari, Ekwanto berujar, pihaknya akan menggembleng anggotanya dengan pembinaan. Walapun, klaimnya, pembinaan ini sudah kerap kali dilaksanakan.
"Yang jelas kami lakukan pembinaan, dan pembinaan itu sudah sering kita sampaikan. Tapi yang namanya, mungkin ada sebagian petugas kami juga anak-anak muda mungkin ya dari sisi emosional, egois itu mungkin masih mengedepan kepada mereka itu, tidak kontrol mungkin sehingga terjadi seperti ini kalau memang benar (peristiwa) seperti itu," tandasnya.