United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) menyelenggarakan lokakarya regional di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada 1-3 Agustus 2023. (Dok. Istimewa)
Kepala Penelitian dan Pengembangan, Badan Perfilman Indonesia (BPI), Tito Imanda mengatakan pedoman dan Silabus Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial (GESI) untuk sekolah film dan profesional film Indonesia telah dikembangkan dan diuji melalui serangkaian lokakarya pada tahun 2022. Modul yang dihasilkan menawarkan berbagai ide yang bisa diterapkan dalam pendidikan formal para profesional film di masa depan.
"Hal ini bertujuan menumbuhkan pembuat film yang sadar dan responsif terhadap ketidaksetaraan gender, sehingga mereka dapat memprioritaskan inklusi sosial dalam pekerjaan mereka untuk mendorong industri film yang beragam," kata Tito.
Sutradara Film dari Vietnam, Trinh Dinh Le Minh mengatakan film-film pendek yang diproduksi akan bisa menjangkau lebih jauh lagi jika dalam pembuatan proyek-proyeknya diberikan kesempatan dan bimbingan lebih banyak serta mendapatkan akses pendanaan yang cukup.
Program UNESCO yang dilakukan di Indonesia, Thailand, dan Vietnam ini juga mencakup pembuatan panduan Kesetaraan Gender dan Inklusivitas Sosial (GESI) untuk sekolah film dan lokakarya film yang diharapkan memberikan kontribusi terhadap industri audiovisual yang berkelanjutan di wilayah ini. Program ini juga menggunakan jaringan dan platform yang ada untuk memperkuat industri film di Asia Tenggara dengan membangun kapasitas pembuat film, pendidik film serta cendekiawan, dan pembuat kebijakan film untuk kesetaraan gender yang lebih sensitif dan kesadaran inklusi sosial di bioskop.