Ilustrasi pesta kembang api (Unsplash.com/alexjones)
Heroe menerangkan, perayaan di ruangan tertutup dibatasi jumlah pesertanya sesuai kapasitas bangunan lokasi penyelenggaraan acara.
Akan ada peninjauan kelaikan lokasi terlebih dahulu sebelum izin diperoleh.
"Tadi koordinasi dengan teman-teman pengelola hotel, kita lihat dulu luasan gedungnya berapa. (Pembatasan peserta) tidak otomatis 50 persen, bisa jadi 40 atau 20 persen karena melihat bentuk dan gedungnya seperti apa," paparnya.
Setelah izin turun, terpenting bagaimana protokol kesehatan bisa dipatuhi. Heroe pun percaya, khususnya kepada pihak perhotelan, melihat bagaimana selama ini mereka telah menyelenggarakan berbagai acara di tengah masa pandemi COVID-19.
"Selama ini hotel-hotel sudah menggelar pertemuan-pertemuan dan segala macam, termasuk wedding juga dengan protokol kesehatan. Jadi secara prinsip kalau masih di lingkungan hotel dan masih bisa dikendalikan tidak ada kerumunan, tidak masalah," tegasnya.