Prof. dr. Ova Emilia pada saat pengukuhannya sebagai Guru Besar, 21 April 2016. (pendidikankedokteran.net)
Menurut Rektor UGM, Ova Emilia, setelah diterapkan di desa-desa sekitar kampus, program ini akan diperluas di berbagai daerah oleh mahasiswa KKN-PPM yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
"Pengelolaan sampah akan diterapkan dengan memperhatikan karakteristik dan keunikan masyarakat di pedesaan, dan akan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat di tingkat keluarga," ujar Ova dikutip lama resmi UGM.
UGM berencana mengunjungi salah satu desa di Kabupaten Gianyar, Bali, yang dianggap sukses menggerakkan masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan sampah, yaitu Desa Sayan. Di desa ini sebanyak 230 kepala keluarga telah menerapkan pemilahan sampah secara mandiri sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan sampah.
"Sampah rumah tangga dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah residu, masing-masing dikumpulkan ke TPS sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sangat menarik bahwa masyarakat mau memilah sendiri sampah-sampah mereka. Ini sebuah praktik yang sangat baik dalam konteks pengelolaan sampah di tingkat desa,” kata Ova.