Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Di akhir wawancara, Arie mengakui bahwa isu ini sudah melebar dari ranah akademik ke ranah politik. “UGM terus terang sudah berupaya bahwa ini bukan sekedar peristiwa akademik, tapi ini peristiwa politik. Saya diinterpretasi orang bisa bermacam-macam,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, pihak kampus tetap menghormati para alumni dan senior yang mengkritik, namun berharap diskusi bisa berjalan sehat dan solutif. “Kami juga menghormati siapapun, yang punya etika termasuk Pak Soffian dan Pak Amin. Terima kasih,” tutup Arie.
Menurut Andi Sandi Antonius, Sekretaris Universitas, polisi telah berkomunikasi dengan kampus sejak pekan lalu.
"Sebenarnya sudah ada, tapi informasinya saya baru saja sampai di situ ya. Sudah ada kontak dengan teman-teman dari Polri, sudah ada. Masih terkait yang tadi (ijazah Jokowi)," kata Andi Sandi ditemui di UGM, Sleman, Rabu (23/4/2025).
Andi Sandi menolak untuk mengungkapkan detail komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak tersebut. Dia hanya menegaskan bahwa UGM setuju untuk dimintai keterangan oleh penegak hukum, termasuk jika kasus ini akhirnya dibawa ke pengadilan.
Dia menyimpulkan, "UGM akan siap memberikan dan bersaksi jika ada permintaan resmi dari aparat penegak hukum. Jadi, termasuk pengadilan, jika pengadilan memerintahkan kami untuk bersaksi, kami akan siap bersaksi dengan data dan fakta yang kami miliki."