Sejumlah buruh tani menyemai bibit padi di lahan sawah yang ada di Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Danial, anggota Tim PKM lainnya mengatakan, ide yang bernama "Hydrosan" dapat memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik pada sistem sanitasi air.
"Tentunya kami berharap bahwa inovasi yang diusung dapat menciptakan ketahanan pangan yang ada di Indonesia di tengah ketidakpastian iklim dan memberikan manfaat kepada para petani," katanya.
Riset yang dilakukan dimulai mengidentifikasi masalah dan menelusuri campuran filtrat yang digunakan untuk proses filtrasi air.
Awalnya, limbah akan ditampung dalam satu tempat untuk selanjutnya diproses di tempat penjernihan air.
Selama proses pengolahan, air akan mengalami berbagai proses, mulai pembersihan, penjernihan, hingga penyaringan. Setelah itu, air akan disalurkan ke reservoir terlebih dahulu sebelum menuju saluran irigasi sawah.
"Integrasi antara reservoir dengan sistem irigasi sawah dilakukan menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi ketinggian air," kata dia.